AKU TAK INGIN SENDIRI
Tak guna kasih dan sayang
Pada hati yang tlah luka puan
Kelak menambah sakitnya
Mendalamkan luka yang ada
Tak guna pujuk dan rayu
Pada hati yang tlah luka kasih
Biarkan ia sendiri
Mencari kepada yang sudi
Alam nan terbentang luas
Bagi insan memandangnya
Begitu juga hati ,
Pastikan mencari ganti
Kalau kuturutkanhati
Bila teringat kembali , kasih
Aku tak ingin sendiri
Biarpun seribu tahun lagi
ANTARA 2 KASIH
Kudendangkan irama lagu
Untukmu dinda yang jauh
Madah ciptakan hatiku
Dari jiwaku nan luka
Mengapa kau putuskan cintaku
Kala kembang sedang berbunga
Kau runtuhkan istana hati
Kau bohong hatimu kembali
Antara dua kasih
Pilihan keluarga kau terima
Kini kubersedih
Merintih tak terkata
Hanya doa bisikan terakhir
Moga kau bahgialah sayang
Bersama pemuda pilihan ibunda
Biarlah aku yang tersiksa
AZIZAH
Rupa kamu yang cantik
Mata kamu yang bulat
Membikin pemuda
Jadilah gembira
Senyumanmu yang manis
Gigi kamu yang putih
Oh.. nonaku Azizah
Oh.. nonaku Azizah
Hidungmu yang mancung
Rambutmu kerinting
Membikin pemuda
Sehari-hari menaruh cinta padamu
Oh.. Azizah
Cantik rupamu
Cantik rupamu
Dipandang mata
Bagai biduan
Bagai biduan
Dari Syurga
Tidur malam terbayang
Teringat kamu seorang
Membikin hati pemuda
Menjadi bimbang
Oh.. Azizah
BAHTERA MERDEKA
Bunda senyum riang
Menerima bahtera merdeka
Putra putri sayang
Putra putri sayang
Sedang berjuang
Fajar telah tiba
Nan menyinsing membawa harapan
Tanah Semenanjung
Tanah Semenanjung
Permata nilam
Jiwa dan raga
Buktikanlah pada nusa bangsa
Supaya negara maju jaya
Aman merdeka
Duhai ibu pertiwi
Putra putri datang sujud bakti
Untuk menunaikan
Untuk menunaikan
Sumpah dan janji
BERLAYAR DIAWAN
Kala mentari mulai merambah
Kenangan cintapun menyiksa
Mufakat hati hidup bersama
Yang telah sirna rahagan jiwa
Ingin melupakan cerita lama
Yang pernah mengores didalam dada
Wajahmu menari dipelupuk mata
Hatiku resah cari dimana cintaku yang hilang
(*)
Dulu kita bercanda canda berdua
Dulu kita bernyanyi nyanyi bersama
Dulu kita saling berbagi rasa
Bersatu arah....
(**)
Ku.. berlayar diawan..
Tuk mencarimu adakah dibelahan duwana
Ku.. menyapa rembulan..
Dia membisu hatikupun kelu
(*)(**)
Kutersedu diatas kayangan....
BIAR LUKA
Biar luka dalam dada
Biar derita jiwa tersiksa
Apa guna kata mesra
Menambah luka di dalam dada
Biarlah aku pergi
Tak usah kau cari lagi
Rela aku berkelana
Dengan hatiku yang hancur luka
Biar luka dalam dada
Biar derita jiwa tersiksa
Apa guna kata mesra
Menambah luka di dalam dada
Biarlah aku pergi
Tak usah kau cari lagi
Rela aku berkelana
Dengan hatiku yang hancur luka
BIMBANG SERUMPUN KASIH
(*)
Kemana nak kubawa
Hati ini hancur tak terkata
Kiambang nan terapung
Agar tak pecah kedasar dayanya
Namunku masih kelu
Bila engkau mencurahkan kata
Kita harus berpisah
apa benar ataukah bersenda
(**)
Kasih katakanlah..
bicaramu itu hanya gurauan
Hanya engkau sahaja idamanku
Payahku temu
Bimbang aku bimbang
Engkau hilang bawa serumpun kasih
Yang telah kusemaikan
Dihatiku hanya untukmu
BOLEH BOLEH
Boleh 3X.. boleh dipandang
Sepuas hatimu asal kau senang
Jangan 3X.. jangan dipegang
Karena kita belum pernah kenalan
Katakanlah dulu apa maksudmu
Usah kau merasa bimbang dan ragu
Agar dengan segera dapat kutau
Biarku mengerti isi hatimu
Boleh 3X.. boleh dipandang
Sepuas hatimu asal kau senang
Jangan 3X.. jangan dipegang
Karena kita belum pernah kenalan
BUNGA MELUR
Disudut sana tempatmu bunga melur
Bukan ditaman yang indah beunga melur
Hanya disudut halaman
Tiada dihiasi jambangan indah permai
Tapi warnamu yang putih bunga melur
Pertanda suci dan murni bunga melur
Walaupun ditiup debu
Warnamu dan baumu tetap memikat kalbu
Ibarat gadis desa bunga melur sederhana
Walau kering tak bercahya bunga melur
Baumu memikat jiwa
Semoga sabarlah dahulu bunga melur
Ada disuatu ketika bunga melur
Masanya akan mendengar disanjung dan dipuja
Oleh gadis remaja
BUNYI GITAR
Oh bunyi gitar.. Irama twist
Tidak Sabar.. Si gadis manis
Dengar lagu rancak gembira
Hatinya rindu tergoda
Ingin dapat teman
Menari suka ria
Sungguh merdu
Lagu ini…siapa mahu…
Boleh menari
Pilih satu teman sendiri
Ataukah si hitam manis
Kalau sudi mari, kita menari twist
Oh gitar berbunyi
Menawan hati sedang berahi
Oh rancaknya irama
Dapat mikat sukma
Gadis dan teruna
Mari cari teman gembira
Gitar solo.. Dan melodi
Ikut tempo.. Kalau menari
Sila adik sila cik abang
Marilah kita berdendang
Irama gembira
Hati jadi riang 2x
BURUNG NURI
Burung Nuri terbang tinggi
Balik turun di atas dahan
Mari-mari kasih hati
Aku rindu kepada tuan
Rupamu elok tak bandingnya
Suaramu nyaring lagu merdu
haaaa… aaaa… haaaaaa…
Jika Nuri terbang jauh
Rasa hati diambang duka
Ingin tenang suka sungguh
Kalau belum menyapa tuan
CINDAI
Cindailah mana tidak berkias
Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Cerminku retak seribu
Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal jangan berliku
Tilamku emas cadarnya intan
Berbantal lengan tidurku
Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Puas ku jaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang
Hendaklah hendak hendak ku rasa
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan
Janganlah jangan jangan ku hiba
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah bukan bukan ku pinta
Merajuk bukan berpanjangan
Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin layarnya kertas
Seberang laut berapi
Gurindam lagu bergema takbir
Tiung bernyanyi pohonan jati
Bertanam tebu di pinggir bibir
Rebung berduri di hati
Laman memutih pawana menerpa
Langit membiru awan bertali
Bukan dirintih pada siapa
Menunggu sinarkan kembali
CINTA DULU DULU
Hai cinta dulu dulu
cinta malu malu
Cinta dulu dulu
Memang susah nak bertemu
Bila sudah dapat bertemu
Nak bercakap ape tak tau
Tegak diam tersipu2
Terasa lidah kelu membisu
Sejak kecil sudah diasuh
Pantang larang dipegang teguh
Mulia sungguh cinta dulu
Ikut aturan budaya melayu
Ala Cinta jaman sekarang
Sudah terlupa pantang dan larang
Cinta jaman sekarang
Dihalayak ramai dia pegang2
Bila ditegur dia meradang
Macam harimau nak menerkam
Marwah bangsa sudah terancam
Karena perbuatan segelintir orang
Hidup penuh berpoya2
Kalau kawin tak akan lama
Bila sudah dapat yang diidam
Habis manis sepah dibuang
CINTA HAMPA
Ibarat air didaun keladi
Walau pun tergenang tetapi
Tak meninggalkan bekas
Pabila tersentuh, dahanya bergoyang
Airnya pun tercurah abis, tak tinggal lagi
Begitu juga, cintamu pada ku
Cinta hanya separuh hati
Kau lepas kembali
Nanti disuatu masa, kau juga kan merasa
Betapa sakitnya hati, kerana cinta
Bila kau lihat
Pemuda yang lebeh gaya
Cinta mu pun segera
Berpindah kepadanya
Tapi biar lah, kau cari yang lain
Kan kau buat sebagai korban
Cinta palsu hampa
Nanti disuatu masa, kau juga merasa
Betapa sakitnya hati kecewa
Kerana cinta
CUBIT SAYANG
Sirihlah pinang diberi nama
Adat pusaka peninggal bangsa
Kasihlah adek bersemi jua sayang
Pengobat badan sehat selamat 2X
Cubit2 tanda sayang
Senyum diberi tanda cinta
Cubit2 tanda sayang
Walau sakit tambah mesra
Taburlah tabur bunga melati
Buat penawar sakit putri yang sakit
Biar dikubur kumau mati sayang
Kuburlah daku dilesung pipit 2X
Cubit2 tanda sayang
Mata mendelik menawan hati
Cubit2 tanda sayang
Berani sumpah tiada bukti
Rajalah raja bermain dadu
Bermain dadu emas berbilah
Kalaulah adek didera rindu sayang
Gantunglah abang dileher jenjang 2x
Cubit2 tanda sayang
Dirimu tuan terkenang kenang
Cubit2 tanda sayang
wajahmu jua terbayang bayang
Pipalah gading berukir naga
Cindera mata buat kenangan
Bukanlah emas bukan permata sayang
Kubawa cinta untuk pinangan 2X
Cubit2 tanda sayang
Kalau jodoh tak kemana
Cubit2 tanda sayang
Marilah kita hidup bersama
DAMAK
Sayanglah damak getah sumpitan sayang
Menyumpit burung di dalam hutan
Ahai damak damak sayang (2x)
Hati tak dapat melupakan tuan
Sedikit pun tidak hai tuan endahkan (2x)
Anaklah burung terbangnya malam sayang
Terbangnya hinggap di pohon lalang
Ahai damak damak sayang (2x)
Hatiku sedih merindulah dendam
Orang ku nanti tak kungjunglah datang
DANAU RAJA
Mari kedanau raja sampaikan salam anak negeri
Mari kedanau raja sambutlah salam anak negeri
Kurenungkan diri diair danau raja
Pandanganku sampai hingga kedasarnya
Beruntunglah diri.. selalu bersahaja
Apa yang dicapai.. itulah adanya
Mari kedanau raja sampaikan salam anak negeri
Mari kedanau raja sambutlah salam anak negeri
Ditepi danau raja desir air menyapa
Seakan nak berpesan mengharap kebajikan
Pabila dipuja.. elok paras dan rupa
janganlah dikesan.. hingga lupa daratan
(*)
Mari kedanau raja sampaikan salam anak negeri
Mari kedanau raja sambutlah salam anak negeri
Berkaca diair.. kilau danau raja
Bayangannya sama.. serupa aslinya
Hidupkan berakhir.. kembali kepadaNya
Kasihi sesama.. selagi adanya
Mari kedanau raja sampaikan salam anak negeri
Mari kedanau raja sambutlah salam anak negeri
DATUK LAKSEMANA
Tersebut datuk laksmana
Satria Raje Dilaut
Datuk laksmane raje dilaut
Dibukit batu tempat tahtanye
Datuk laksmane satria sakti
Sepantun payung tuah negeri (2x)
Tersebut datuk laksmana
Satria Raje Dilaut
Datuk laksmane raje dilaut
Dibukit batu tempat tahtanye
Lautnya sakti rantau bertuah
Berlubuk ikan minyak berlimpah
Datuk laksmane bijak bestari
Duduk menyirat tegak mencari (2x)
Tersebut kisah datuk laksmane
Ditanjung jati celupkan kaki
Ikan terubuk datang hampiri
Tuah diberi semule jadi (2x)
DIAMBANG SORE
Dalam renunganku seorang
Diambang sore nan lalu
Tiada bisikan tenang
Tamasya indahku bisu
Kesatu arah tertentu
Kulepaskan pandanganku
Ketempat janji bertemu
Simpang tiga rumpun bambu
Tiap sore kunantikan
Disimpang tiga titian
Dengan debar kasih sayang
Kata mesra pengharapan
Entah apa sebabnya
Tiada khabar berita
Ujung senja kunantikan
Namun dikau tiada datang
DIAMBANG SURGA
Duhai kasih pujaan kekanda
Dengar ku mengeluhkan rindu
Merayu setiapnya waktu, sayang
Padamu duhai kekasihku
Tapi sungguh malangnya nasibku
Hajatku kini telah terganggu
Kini -kaku- rasanya hidupku, sayang
Tinggallah ku menanggung rindu
Tapi ku kan tetap bersama
Namun hatiku takkan bertukar
Walau laut jiwaku terkorban, sayang
Pada Tuhan -saja- kuserahkan
Namun ku takkan putus asa
Duhai kasih pujaan kekanda
Di dunia kita tak berjumpa, sayang
Ku menanti di ambang syurga
DIMANAKAN KUCARI GANTI
Hendak ku nangis
Tiada berair mata
Hendak ku senyum
Tiada siapa nak teman
Kalaulah nasib
Sudah tersurat
Begini hebat
Apa nak buat
Di mana kan ku cari ganti
Serupa dengan mu
Tak sanggup ku berpisah
Dan perhati patah, hidup gelisah
Alangkah pedih rasa hati
Selama kau pergi
Tinggalkan sendirian
Tiada berteman dalam kesepian
Dunia terang menjadi gelita
Cahaya indah tiada bergema
Keluhan hatiku membawa derita
Kini kau jua tak kunjung jelma
Di mana kan ku cari ganti
Mungkinkah di syurga
Untuk kawan berduka
Menangis bersama, selama-lamanya
DODOI SIDODOI
Buah hatiku junjungan jiwa
Buah hatiku junjungan jiwa
Tidurlah tidur ya anak
Ayah dodoikan ya sayang
Tidurlah tidur ya anak
Ayah dodoikan ya sayang
Dodoi sidodoi 2X
Janganlah anak suka menangis
Janganlah anak suka menangis
Ibumu jauh ya anak
Dirantau orang ya sayang
Ibumu jauh ya anak
Dirantau orang ya sayang
Dodoi sidodoi 2X
EMBUN MENITIK
Embun Menitik
Embun Menitik dihujung bangsal
Ditiup , ditiup angin
Ditiup angin berderai
Ahaii kalaulah pancing
Kalau pancing panjang sejengkal
Jangan janganlah lautan
Jangan duga hendak duga
Sampanlah kokeh
Sampanlah koleh mudik ke hulu
Ahaii anaklah dara
Anaklah dara menjemur kain
Ahai bagailah mana
Bagaimana bunga tak layu
Ahai embun menitik
Embun menitik lain ke tempat lain
ENGKAU LAKSANA BULAN
Engkau laksana bulan
Tinggi di atas kayangan
Hatiku dah kau tawan
Hidupku tak keruan
Mengapa ku disiksa
Kenapa kita bersua
Berjumpa dan bercinta
Tetapi menderita
(*)
O..o..o O..o..
Kau cabutkan nyawaku
Oh! Tuhanku
Mengapakah
Kau bezakan hidupku
Oh! Tuhanku
Mengapakah
Manusia begitu
FATWA PUJANGGA
Telah kuterima suratmu nan lalu
Penuh sanjung dan kata merayu
Syair dan pantun tersusun indah sayang
Bagai sabda bak fatwa pujangga
(*)
Telah kusimpan suratmu nan itu
Bak pusaka yang sangat bermutu
Walai kita tak pernah bersua sayang
CUkup sudah tandamu setia
Tapi sayang...
Sayang2... seribu kali sayang
Kemanakah...
Risau hati kanku alamatkan
Terimalah jawabanku ini
Hanyalah doa restu Illahi
Semogalah dikau tak putus asa
Pasti kelak kitakan berjumpa
GADIS DELI
Alangkah cantik gadis deli
Sanggul dihias kembang melati
Kasutnya berkilau sarungnya bertekak
Kebaya panjang Rosan terlekat
Bibir merah merekah delima
Apa ia gadis istana
Cincinnya permata subang mutiara
Senyum dulu baru berkata
Dikening ekor matanya
Berdebar jantung asmara
Mengayunkan lenggang
Bersendang suram kembali tak jemu dipandang
Hidung mancung matanya kerling
Lesung pipit dipipi kiri
Perhiasan sai bersyair bernyanyi
Alangkah cantik gadis deli
GADIS MELAYU
Siapa bilang gadis melayu tak menawan
Tak menarik hati, tiada memikat
Kalaulah memang tak mungkin aku tertarik
Kalaulah sungguh tak mungkin aku kan jatuh
Siapa bilang gadis melayu tak menawan
Tak menarik hati, tiada memikat
Kalaulah memang tak mungkin aku tertarik
Kalaulah sungguh tak mungkin aku kan jatuh
Aduhai... lemah lembut gayanya
Serta manis senyumnya
Hitam pekat rambutnya
Ayuh ambil si dia
Di antara gadis gadis seluruh dunia
Tiada yang sehalus mulus oh setulus dia
Di antara gadis gadis seluruh dunia
Tiada yang sehalus mulus oh setulus dia
Budi bahasanya, pandangan matanya
Sentuhan jiwanya membuatku terlena
GELISAH
Gelisah.. gelisah.. gelisah...
Gelisah menanti dinda diambang bahgia
Mungkinkah gambaran cinta akan menjelma
Rindu hatiku tiada terkira
Atau impian yang menggoda
(*)
Gelisah inikah dia getarannya jiwa
Menggema menyiksa dada aku derita
Mungkinkah kita dapat bersua
Menjalinkan kasih mesra dialam nyata
(**)
Menjalinkan kasih mesra dialam nyata
GELORA
Jiwa rasa gelora
Pasti pada teruna
Bukan karena intan permata
Karena budi bahasa
Kasih bukan paksaan
Sayang bukan mainan
Jiwa dan raga jadi taruhan
Hoo.. Pujaan
(*)
Rinduku padamu
Oh.. kakanda idamanku
Kekasih dikaulah
Oh.. adinda mustikaku
Murni sungguh impian
Indah nian harapan
Jika tercipta taman kencana
Hoo.. bahagia
GILO TOLAK
Sungguh heran jaman sekarang
Banyak uang melintang pukang
Hidup tak berketontuan
Tak tau ondak dibilang
(End)
Mudo Mudo bekawinan
Anak satu corai coraian
Udah disanding sandingkan
Corainyo ditongah jalan
Sungguh heran jaman sekarang
(Reff)
Tidak mudah menanam sorai
Sudah Sorai halio Polak
Bukan mudah melotak corai
Udah corai gilo tolak
Baru saja duo hari
Bepisah belaki bini
Molong sana molong sini
Sakit Utak Kosal hati
Omak.. Ayah..Tolong... Balikkan kami
Omak.. Ayah..Tolong... Satukan kami
Sungguh heran jaman sekarang
GUNUNG BANANG
Ahai.. selat malaka
Selat malak airnya tenang
Ahai.. airnya tenang
Disitulah tempat berlabuh perahu bugis
Ahai.. perahu bugis 2X
Kasih yanga jauh usah dikenang
kalau dikenang menangis tentu menangis
Ahai.. tentu menangis 2X
Ahai.. mendung dihulu
Mendung dihulu berhujan lebat
Ahai.. berhujan lebat
Airnya deras hanyut sampai kelaut
Ahai.. sampai kelaut 2X
Hati yang luka takkan terobat
Kasih dan sayang
Hai paut belum berpaut
Ahai.. belum berpaut
Hati yang luka takkan terobat
Kasih dan sayang
Hai paut belum berpaut
Gunung banang ini lagunya
GURINDAM JIWA
Tuailah padi antara masak
Esok jangan layu-layuan
Intailah kami antara nampak
Esok jangan rindu-rinduan
Anak cina pasang lukah
Lukah dipasang di Tanjung Jati
Di dalam hati tidak ku lupa
Sebagai rambut bersimpul mati
Batang selasih permainan budak
Daun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga
Burung merpati terbang seribu
Hinggap seekor di tengah laman
Hendak mati di hujung kuku
Hendak berkubur di tapak tangan
Kalau tuan mudik ke hulu
Carikan saya bunga kemboja
Kalau tuan mati dahulu
Nantikan saya di pintu syurga
HANCUR BADAN
Hancur badan kandung tanah
Budi baik dikenang juga
Biar alam hancur dan musnah
Cinta ku tiada berubah
Dua tiga boleh dicari
Mana sama abang seorang
Kalau janji tidak tepati
Tiada orang boleh menghalang
Kalau sungguh kau berkata
Senang rasanya diriku
Memang sungguh ku berkata
Janganlah ragu-ragu
HANGTUAH
Dang merdu bunda berjasa
Melahirkan putra perkasa
Hang tuah laksmana satria
Teladan negeri dan bangsa
Dari bintan kepulauan riau
Kaum baktimu kesegenap rantau
Walau kini kau telah tiada
Fatwamu tiadakan sirna
Tuah sakti hamba negeri
Resah hilang 2 terbilang
Patah tumbuh Hilang kan berganti
Takan melayu hilang di bumi
Engkau susun jari 10
Mengatur sembah duduk bersimpuh
Halus budi resah melayu
Hang tuah ho…ho hang tuah.
HARAPAN HAMPA
Tidakkah kau tahu
Betapa hatiku oh rindu
Tidakkah kau ngerti
Betapa cintaku oh suci
Jangan kau bimbang
Janganlah ragu
Kutetap kasih padamu
Tapi kini engkau tinggalkan
Diriku merana seorang
Tidakkah pernah kaurasakan
Betapa rinduku dendamkan
Harapanku kini
Hilang lenyap sudah
Bagai mimpi tiada berarti
Janganlah cintaku
Kau umpamakan bagai kembang
Segar dipakai dipuja sayang
Kalau t'lah layu dibuang
HARAPAN KECEWA
Bila kukenang kurenung
Remuk redam rasa tak tertanggung
Harapan bahagia nan membumbung
Terhampar hanyut terapung
Harapan untuk bersama
Mendirikan istana asmara
Berpadu kasih erat nan setia
Kiranya tak terlaksana
Harapanku kecewa
Dalam hati penuh kata kata
Dengar bujukkannya
Hanya dusta aku terperdaya
Alam keliling membisu
tak sepatah kata nan merayu
Hanya aku menanggung luka pilu
Tak seorangpun yang tau
HATI KAMA
Mengindang-ngindang padi huma
Mengindang dalam tampian
Memandang-mandang hati kama
Memandang dalam renungan
Bisik-berbisik pada pekerti mulia
Risik-merisik mana lahir asal usulnya
Mendengar suara lela lebur
Bertentangan mata panah arjuna
Terbayang senyuman bunga gugur
Siapa gerangan bagaikan betara
Adakah dia hamba sahaya
Ataupun bijak mentafsir mimpi
Mungkinkah jua benar diduga
Hingga terusik hati nurani
Tawanlah jiwa ku
Bebaskan sayap juwita
Turutlah janji ku
Tinggalkan segenap lara
Burung yang terbang
Salam utuskan salam
Pada renungan pandang
Selayang pandang
Bukan betara ( 2 x )
Atau pesona ( 2 x )
Insan biasa ( 2 x )
Ah....
HILANG TAK BERKESAN
Sungguh cantik manis hatiku tertawan
Wajahnya ayu rupawan, sayang
Bagai bulan di khayangan
Nun jauh di balik awan
Gayanya yang manja selalu dipuja
Rambutnya ikal berderai sayang
Membikin hati pemuda
Terkenang selalu padanya
Siapakah gerangan dirinya
Yang s'lalu datang menggoda
Dalam mimpi ia datang menjelma
Tapi hanya selayang pandang
Ia pun seg'ra menghilang
Ah, tapi sayang sayang
Hanya selayang pandang
Dia pun seg'ra menghilang, sayang
Dari pandangan mataku
Membikin hatiku rindu (3x)
HUJAN SEMALAM
Hujan semalam
Membuat rasa gelisah
sepi terasanya alam
Sejak berpisah
(*)
Peristiwa lama
Kenangan menyentuh jiwa
Rela kuberkorban nyawa
Keranamu dinda
Hujan membasah bumi
Aku teringat kisah
Ditabur padu disini
Tuk kenangan masa
Hujan semalam
Membawa seribu kenangan
Dua ikatannya insan
Hanya tinggal kenangan
(**)
Dua ikatannya insan
Hanya tinggal kenangan
IJUK
Yang mana rambut bila bersanding ijuk
Beras tak lah sama putih
Yang mana padi ha... mana ilalang ha...
Hampi tak dapat dibedakan
Bualan dan kasih sayang
*
Kukira sirih akan bertemu pinang
Suci kapur kau sajikan
Mengapa getah damar kau bawa
Menjadi kaca beling berbisa
Kaulah penyebabku luka
Hoooo…. haaaaa.......
Niatku mendulang intan
Tapi ku terdulang angin suaramu
Yang berbisik-bisik sayang
Yang berkata rindu kepadaku
Ha... ha...
Kupinta hidup serumah
Satu atap syah menikah kau tak mau
Malah kau putus-putuskan
Tali kasih sayang.. kepadaku
Kau ku sangka bulan… sayang
Yang dapat ku genggam… sayang
Rupanya kau bintang nan jauh
Tak mungkin dapat ku sentuh
INSAN & BUNGA
Bila musim bunga tiba
Halamanku indah berseri
Penuh bunga indah mempesona
Hati riang tak terperi
Bila musim gugur tiba
Bunga jatuh ke bumi juga
Hatiku pun iba melihatnya
Nasib bunga tiada lama
Begitu juga insan
Hidupnya seperti roda
Tak ubahnya bak bunga
Bila layu tak berharga
Kini sadarlah hai bunga
Kau mekar banyak yang memuja
Bila layu dikau tak berharga
Nasib bunga tiada lama
JALAK LENTENG
Pukul gendang kulit biawak
Sedikit tidak, sedikit tidak
Berdentum lagi hai berdentum lagi
Ke mana untung, ke mana untung
Hendak kubawa
Sedikit tidak, sedikit tidak
Beruntung lagi
Jalak lenteng hai ayamlah sabungan
Hatiku rindu mengenangkan tuan
Sakit sungguh kena jelatang
Sakit tak boleh, sakit tak boleh
Kubawa mandi hai kubawa mandi
Sakitlah sungguh, sakitlah sungguh
Hidup menumpang
Sakit tak boleh, sakit tak boleh
Kehendak hati
Jalak lenteng melayu lagu melayu
Hatiku sedih bertambah pilu
JANDA MUDA
Manis sungguh buah delima
Sungguh manis enak rasanya
Gadis ataupun janda bagiku ya sama saja
Asal pribadinya selalu berhati mulia
(**)
Cantik sungguh berkain batik
Tambah cantik pakai kebaya
Apalah artinya wanita berwajah cantik
Kalaulah hatinya selalu tidak setia
(*)
Lihat coba lihat ya mangga sibuah mangga
Baik ya kulitnya belum tentu baik isinya
Janda biar janda asalkan berhati mulia
Sigadis yang cantik belum tentu baik hatinya (**)
Buah duku dalam keranjang
Bawa pergi kekota raja
Apalah gunanya wanita mata keranjang
Cantikpun wajahnya bagiku tiada artinya
JANGAN TINGGALKAN DAKU
Jangan tinggal daku oh adik oh juwita
Karena sedang rindu padamu yang manis bermadu
Hanya dikau seorang adinda oh pujaan
Tempat kasih sayang harapan dimasa datang
Andai dinda pergi..
Daku teman tiada..
(Meratap sunyi hampa merana)
Ho.. oo...
Jangan tinggal daku oh dewi oh manisku
(Daku rindu selalu senyuman yang manis bermadu)
JODOH (ASHRAF)
Bunga tidak sekuntum didalam taman
Kumbang tidak seekor yang akan datang
Dunia tidak sebesar telapak tangan
Jangalah kau risau tak dapat pasangan
(*)
Angin segar bertiup pagi dan petang
Jodoh pasti bertemu setiap insan
Tak usah kau bersedih kesal dan bimbang
Pasti suatu hari jodoh akan datang
Kalau hanya berangan angan
Tapi takut nak lambai tangan
Sehingga tua rambut dah bertukar uban
Tak dapat jodoh jangan kata nasib badan
Pandang kanan pandang kekiri
Senyum manis jangan tersengit
Katakan sayang aku cinta padamu yang
Jangan buat macam musang menerkam ayam
JODOH TAK KEMANA
Burung camar terbang melayang
terbangnya sampai kelangit tinggi 2X
Betapa hati takkan riang
Abang kunanti sudah kembali 2X
Bunga rampai diracik racik
Abang kupandang smakin menarik
Bunga rampai harum baunya
Kalaulah jodoh tidak kemana
Asam digunung garam dilaut
dalam kuali bertemu juga 2X
Kalaulah sudah hati terpaut
Cincin dijari itu tandanya 2X
Bunga rampai diracik racik
Abang kupandang smakin menarik
Bunga rampai harum baunya
Kalaulah jodoh tidak kemana
JOHOR SPOT CLUB
Bahtera laju diair tenang
Bawa tembaga emas perunggu 2X
Jika hasrat ingin bertunang
Mengapa dinda lama menunggu 2X
Pinang2 saja manapula sirihnya
Pinang2 saja kapanpula kawinnya
Bawa tembaga emas perunggu
Dalam tautan ikatnya kain 2X
Kiranya dinda lama menunggu
Karean kanda ada yang lain 2X
Pinang2 saja manapula sirihnya
Pinang2 saja kapanpula kawinnya
KALAULAH KACA JADI INTAN
Kalaulah kaca menjadi intan
Teranglah malam.. ditangan kenangan
Kalaulah bulan jatuh keribah
Nikmatlah insan.. dialam dunia
(*)
Sudah ku tenung dan kupandang
Makin kurenung makin sayang
Siang dan malam kau terbayang
Didalam mimpi terkenang2
Apapun terjadi sehidup semati
Marilah kakanda pujaan hati
Mohon pada Tuhan hidup bahagia
Dunia akhirat ho..ho..ho..
(Bulan dan bintang menjadi saksi
Dimalam kenangan berpegangan tangan)
KELUHAN JIWA
Tahukah engkau kekasih
Sulingnya kutiupin waktu tengah malam
Adalah ratapan jiwaku nan sedih
Dan bingkisan dari penderitaan 2X
Tahukah engkau Wahai teruna
Angin berhembus kau kutanyakan
Awan berarak kau kupesankan
Musafir lalu berat kusapa
Kupesan engkau kembali pulang
Karena tak tahan menanggung rindu
Bila tlahlah jalan seorang
Bagai tampakku engkau melenggang
Malambai dengan kasih dan sayang 2x
Teringat aku masa dahulu
Masa indah yang penuh rindu
Tapi dimana kini oh kekasihku
Kupesan engkau diangin lalu
Sambutlah salam keluhan jiwaku
KENANGAN SAJA
Duhai Adek cantik rupawan
Bolehkah Kite Berkenalan
Hatiku kini tlah tertawan
Tak dapat aku melupakan
Kutunggu engkau simpang marenan
Ketitipapan makan durian
Sedihnya engkau bergandeng tangan
Betapa hatiku kecewa
Duhai Adek berlesung pipit
Bolehkah adek abang cubit
Siang dan malam terbawa mimpi
seakan kite berdua
Duhai Adek berlesung pipit
Kalau abang cubit jangan menjerit
Siang dan malam terbawa mimpi
seakan kite bersama
Kini kau jauh dimata
Tinggal kenangan saja
Namun kutetap berdoa
semoga engkau berbahagia 2X
Namun kutetap berdoa
semoga engkau berbahagia
KESETIAANMU
Tidak Kusadari Setahun berlalu
Membuatku resah dalam menantimu
Bunga yang berkembang mungkin akan layu
Tanpa belai kasih darimu
Masihkah dirimu sayang kepadamu
Walaupun kau jauh teguhkan imanmu
Cintaku padamu usah engkau ragu
Kutabah dalam menantimu
(*)
Janji yang kau ucapkan
Jangan hanya dibibir saja
Kasih yang kau berikan
Jangan hanya harapan saja
Kuharap kesetiaanmu
Walaupun kuharus menunggu
Kuingin cinta sucimu
Bukanlah harapan yang palsu
Kembalilah sayang datang kepadaku
Setahun lamanya daku menantimu
Teganya hatimu meninggalkan daku
Datanglah wahai kekasihku
KESUNYIAN JIWA
Masih kuterkenang
Malam purnama terang
Kalau kau berjanji untuk setia hati
Bersama bulan dan bintang
Yang menjadi saksi
Apa yang kau kata
Sungguh manis terasa
Baik kau ulangi untuk pegangan hati
Semoga takkan berpisah
Itu yang kupinta
Tapi tak kusangka
Kau hanya berdusta
Untuk hidup bersama
Baru kini terasa
Kalau kau tak sudi
Janganlah berjanji
Coba kau bayangkan
Nasibku ini
Masa bahagia
Tinggal kenangan saja
Cita-cita yang mulia
hanya khayalan belaka
Kini hampa yang kurasa
Kesunyian jiwa
KHAYALAN PENYAIR
Kawanku yang setia..ialah bayangan
Hidup didunia hayal didalam angan-angan
Kuturuti ajakan melukis nyanyi jiwa 2x
Terkenang dan memuji menangis dan tertawa 2x
Mengapa kau menghayal.. khayal menggoda hati 2x
Karena aku haus pada keindahan
Bagai musafir haus ditengah padang pasir
Berhajad ingin minum seteguk air
Begirulah dahaga jiwa penyair
KUMBANG JATI
Jika Bungamu Kembang Diu Dalam Taman
Ambilkan Air Lalu Kau Siramkan
Jangan Biarkan Bungamu Merana
Dihambat Panas Sejadi-Jadinya
Dipijak Orang Tanda Tak Berguna
Jika Bungamu Mewangi Restu
Suntinglah Segra Dengan Rasa Mesra
Janganlah Tunggu Bunga-Bungamu Layu
Nanti Disunting Si Orang Lalu
Kecewa Kalbu Karna Cemburu
Hoooo Insan Yang Tiada Merasa
Betapa Nikmat Harumnya
Tidaklah Menghiraukan Bunga
Hoooo Insan Yang Poandai Menilai
Akan Keindahan Warna Aneka Bunga
Sungguh Beruntung Bunga Yang Dijaga
Dipupuk Dan Disiramilah Juga
Oleh Orang Yang Bijak Dan Mengerti
Menjaga Bunga Depenuh Hati
Dari Godaan Si Kumbang Jati
KUNANTI
Kunanti apa yang kunanti
Kududuk terasa bagaikan duri
Kunanti dilarut malam tiada kau hiraukan
Walaupun embun pagi bercucuran
(*)
Kutermenung sambil menyanyi
Angin malam berhembus tak menyapa
Kutau dikau rembulan dilangit yang tinggi
Cahayamu menerang alam maya
Ingin kududuk dalam cahayamu
Tapi sayang kau menghilang ditutupi malu
Besar hasratku diciptakan
Inginku memeluk mahligai cinta
Tapi apa dayaku seorang kelana
Layu bagaikan bunga tak bersiram
KUPANG DIPALU
Kompang dipalu pengantin baru
Duduk bersanding tersipu malu
Kompang dipalu pengantin malu
Moga bahagia ke anak cucu
Kami doakan moga bahagia
Selamat sejahtera hingga akhir zaman
Mempelai tersenyum manis
Air mawar direnjis-renjis
Bunga manggar indah berseri
Oh….. senyum tawa dan gembira
Sanak saudara semua oh indahnya
Merahnya inai di jari
Tanda kasih dah termateri
Ikatan raja sehari
Oh…. Hari yang dinanti-nanti
Sudahlah menjelma kini kekal dan abadi
Selamat pengantin baru
Moga kekal ke anak cucu
Selamat pengantin baru
KUTANAM SELASIH
Kutanam selasih.. kutanamkan
Diujung halaman
Mengenangkan kasih.. wahai sayang
yang aku tinggalkan
Kusiram selasih.. kusiramkan
Diujung halaman
Mengenangkan kasih.. Ahai sayang
Lambang percintaan
(*)
Hai cendana dewi.. kasih yang kurindu
Kukenang selalu
Sayang...
Moga takkan layu..
Cinta yang sejati Kekal dan abadi
Hai cendana dewi.. kau tetap kupuja
janganlah kau bimbang
Sayang...
Kau tetapkan pulang disisi kusayang
Membawa harapan
(Kusiram selasih.. kusiramkan
Diujung halaman
Mengenangkan kasih.. Ahai sayang
Lambang percintaan)
LAILA ADIK MANJA
Mengapalah nasib
Adikku manja
Apalah nasib
Jadi begini
Menanggung seksa
Adikku manja
Menanggung seksa setiap hari
Mak tak ada (2x)
Ayah tak kembali
Adikku manja
Mak tak ada
Ayah takkan kembali
Aduhailah manja azabnya kita
Dibuat mak tiri
Kalaulah ada adikku manja (2x)
Kalaulah ada emak sejati
Tentulah kita adikku manja
Tentulah kita tak jadi begini
Dimaki dihamun (2x)
Setiap hariAdikku manja
Dimaki dihamun setiap hari
Aduhailah manja dibuat seperti hamba abdi
LAILA CANGGUNG
Laila canggung..
Laila.. canggung..
Laila resah.. hatinya bingung…
*
Engkau di puji engkau di puja… Laila
Pandai menari cantik parasnya
Kemana-mana senyum di bawa… Laila
Riang selasih bertemu gula
Tetapi bunga nasibnya bunga… Laila
Rayu di rayu kumbang nan lalu
Laila canggung.. Laila canggung
Laila resah…. hatinya bingung
Laila canggung… Laila canggung
Laila resah… hatinya bingung
Tinggal seruas ujungnya tebu
Tebu tawar rasanya…
Laila canggung pada hatinya
Karna bercinta putus bercinta..
Punai terlepas dari genggaman
Kasih pujaan...
Laila bingung apa sebabnya
Salah tiada dalam bercinta
**
Laila canggung… Laila canggung
Laila resah.. hatinya bingung
Laila canggung… Laila canggung
Laila resah.. hatinya bingung
LAKSAMANA MATI DIBUNUH
Sayang laksamana mati dibunuh
Mati dibunuh datuk menteri
Sayang laksamana mati dibunuh
Aduhailah sayang
Mati dibunuh datuk menteri
Tuan umpama minyak yang penuh
Sedikit pun tidak melimpah lagi
Tuan umpama minyak yang penuh
Aduhailah sayang
Sedikit pun tidak melimpah lagi
Sayang laksamana mati dibunuh
Mati dibunuh datuk panglima
Sayang laksamana mati dibunuh
Aduhailah sayang
Mati dibunuh datuk panglima
Bukan tanaman tak mahu tumbuh
Laksamana sayang
Kiranya bumi tak menerima 2X
LAKSAMANA RAJA DILAUT
Zapin. . .
Aku dendangkan…. Lagu.. melayu. . .
Pelipur hati. . . Pelipur lara. . .
Cahaya manis kilau gemilau
Digantung tabir indah menawan
Aku bernyanyi lagu zapin Riau
Moga hadirin aduhai sayang… jadi terkesan
Kembanglah goyang atas kepala
Lipatlah pandang sanggul dipadu
Kita berdendang bersuka ria
Lagulah zapin aduhai sayang rentak melayu
Reff:
Laksmana raja di Laut
Bersemayam di bukit batu
Ahai… hati siapa, ahai… tak terpaut
Mendengar lagu zapin melayu
Membawa tepak hantaran belanja
Bertatak perak indah berseri
Kami bertandak menghidup budaya
Tidak Melayu aduhai sayang hilang di bumi
Petiklah gambus sayang lantang berbunyi
Disambut dengan hengkah beruah
Saya bernyanyi sampai disini
Mudah-mudahan hadirin semua menjadi puas
LAMBAIAN TERAKHIR
Bisikan Keluhan Hasrat Hati
Diakhir Jambangan Kisah Sedih
Katakan Padanya Aku Pergi
Membawa Derita Sendiri
Rayuan Suara Hati Hamba
Mengukir Kenangan Penuh Duka
Didalam Hati Ini Bertanya
Dosakah Aku Kepadanya
Ku Pergi Dengan Harapan
Mencari Teman Seiring Jalan
Kunanti Saat Gemilang
Bilakah Tercapai Tujuan
Lambaian Terakhir Ku Berikan
Tandanya Berpisah Dua Insan
Yang Lama Janganlah Di Kenang
Anggaplah Bisikan Kelana
Kelana.....Kelana.....Kelana
LANCANG KUNING
Lancang kuning 2X berlayar malam, Hai berlayar malam
Haluan menuju haluan menuju ke laut dalam
Lancang kuning berlayar malam
Lancang kuning berlayar malam
Kalau nakhoda 2X kuranglah paham, Hai kuranglah paham
Alamatlah kapal alamatlah kapal akan tenggelam
Lancang kuning berlayar malam
Lancang kuning berlayar malam
Lancang kuning 2X menentang badai, Hai menentang badai
Tali kemudi tali kemudi berpilin tiga
Lancang kuning menentang badai
Lancang kuning menentang badai
Slamat kapal 2X menuju pantai, Hai menuju pantai
Pelautlah pulang pelautlah pulang dengan gembira
Lancang kuning menuju pantai
Pelaut pulang dengan gembira
LAYAR KERTAS
Berita...tentang cintamu...
Kini tersiar...angin berkata
Berita cinta yang tersembunyi
Kini tersiar angin berkata
Dibalik tirai
kubuka pintu hatiku (2x)
mengharap sentuhan cinta
Biduk ku tersandung...(ha...ha...)
Biduk ku tersandung
Tersandung si batu karang
Hati selalu binggung
Kemana tempat bernaung....
Bukti pinangan... (ah...sumpah janji)
Hanya sebagai... (ah...hiasan saji)
Bertegur sapa... (ah...manis sekali)
Engkau menjual... (ah...hiasan mimpi)
Tubuhku lelah sekali
Berdayung tak pernah pasti
Bidukku layarnya kertas
Yang sedang terbakar api
Tubuhku lelah sekali
Berdayung tak pernah pasti
Bidukku layarnya kertas
Yang sedang terbakar api
LEMBARAN TERAKHIR
Bisikan keluhan hasrat hati
Diakhir jambangan kisah sedih
Katakan padanya aku pergi
Membawa derita sendiri
Rayuan suara hati hamba
Mengiring sesalan tak terhingga
Meratap menangis tiada guna
Yang lalu tak usah ditanya
Ku pergi dengan harapan
Cari teman seiring jalan
Ku nanti saat gemilang
Bila tercapai tujuan
Lembaran terakhir ku berikan
Tandanya berpisah dua insan
Tiada kandungan kata mesra
Hanya bingkisan kelana
MABUK KEPAYANG
Bukan hati tak kasih sayang
BUkan hati tak rindu dendam
Sayang simanis tak berteman
Jalan seorang
Ingin bertanya siapa nama
Tapi dimanakah rumahnya
Mungkin dia ada yang punya
Aduh manisnya
Tak tahan kusenyumannya
Merasuk kedalam jiwa
Bukan hati tak kasih sayang
Bukan hati tak rindu dendam
Jumpa simanis hati senang
Mabuk kepayang
MAK INANG CINA
Mak inang cina..
Mak inang cina beli kelapa 2X
Beli kelapa..
Beli kelapa kekampung baru 2X
Marilah sama..
Marilah sama kita gembira 2X
Dengarkan lagu
Mak inang cina lagu melayu 2X
Cinalah gemuk..
Cinalah gemuk membuka kedai 2X
Menjual ember..
Menjual ember denganlah pasu 2X
Bertepuk tangan..
Bertepuk tangan kita beramai 2X
Hilangkan resah..
Hilangkan resah hati yang pilu 2X
Kalaulah tuan..
Kalaulah tuan menuntut ilmu 2X
Menuntut ilmu..
Aduhai sayang kenegeri cina 2X
Jadilah orang..
Jadilah orang jangan pemalu 2X
Kalau pemalu..
Banyak orang jadi tak suka 2X
MAKAN SIRIH
Makanlah sirih berpinanglah tidak
Berpinanglah tidak
Sirihlah adeu di bukit Tiati 2X
Toleh ke kiri ke kanan pun tidak
Ke kanan pun tidak
Barulah ku tahu dagang tiaki 2X
Makanlah sirih mohon berhenti
Putra mahkota memakan sirih
Hai memakan sirih
Datuk panglima bermain pedang
Putusnya kasih janganlah bersedih
Hai jangan bersedih
Kalau bersedih tentu kan menangis
Kasih yang putus janganlah di kenang
Hai janganlah dikenang
Sudah menjadi hai si orang lain
Makanlah sirih berlarut malam 2X
MALAM KU BERMIMPI
Malam kubermimpi hai dengan satu bintang
Berkata padaku dijendela
Kulihat kanda tersenyum memandang
Asmara bergelora meresap kedada
Malam kuterlihat oh sekuntum cantiknya
Baumnya harum menarik hati
Tak sanggup menahan rasa asmara
Meresap mendalam merasuk dijiwa
(*)
Sayang jauh dibalik awan
Wajahmu tetap berseri seri
Laksana bulan sedang mengambang
Menawan dan menggoncang dalam kalbu
Oh angin meniup bawa daku kesana
Hasratku ingin bersama sama
Tak tahan rasa hati menderita
Gelora asmara selalu menggoda
MENANTI JODOH
Sirih dikapur beserta pinang 2X
Untuk makanan hai bujang kelana 2X
Orang tak ada jangan dikenang 2X
Abanglah datang membawa bahagia 2X
Makanlah sirih ini
Dibuat untuk penganti
Sirihku terpuji hai sedap sekali
Jangalah tidak sudi 2X
Indragiri pasirnya lumat 2X
Tempat bermandi hai dihari senja 2X
Bagaikan Nabi kasihkan umat 2X
Begitulah saya hai kasihkan dinda 2X
Perahu kutak membawa kain 2X
Cuacalah tenang berarakkan mega 2X
Niatku tidak pada yang lain 2X
Adik seorang hai tidaklah dua 2X
(*)
Ramailah ramai kita
Menyanyi bersama sama
Melihat pengantin yang duduk bersanding
Yang suka sama suka
Suka bersama suka
Seia dan sekata
Menyanyi semua bersama gembira
Sekata sama sama
NIRMALA
Diciptakan seorang insan
Lembut hati bak redup pandangan
Pabila berkata
Seluruh alam menyaksikan kesyahduan
Bagai tersentuh rasa percaya
kTika terdengarkan
Aduhai...
Telah jauh berkelana entah di mana
Ada rasa hanya kuntum kasihnya
Khabar itu merelakan perjalanannya
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya
Biar panas membakar,Biar ranjau mencabar
Telah mekar hati seindah purnama
Dipujuk segala rajuk
Sepi rindu adakala
Meracun imannya
(Biar panas membakar,Biar ranjau mencabar
Hati mekar seindah purnama)
Siapa menyapa bagai pelita
Arah yang menghilang tika gelita
(Duhai kasih bulan saksi)
Tatap tidak ditatap
Kotakan di dada yang terdetik
Temukan sang cinta
(Angin pun mula bercerita
Semesta nyata terpedaya)
Kekasih tak berbahasa
Getir fikir derita mengharap
Suara...
(Tangis bagai gerimis,Hati bak tasik pedih
Cuba cari hakikat, Temukan azimat)
(Kasih gundah gerhana,Diam tak berirama
Gusar tambah gementar,Tak tertanggung rasa)
Nun dari sana
Telah turun berbicara
Sang kesuma bidadari syurgawi
Sesungguhnya berkasihlah
Di antara manusia
Perindah segala kata-kata
Bahagia itu janjinya
Mengapa kita sengketa
Rentaslah jalan terbuka
Tanpa dusta
(Telah teguh di garis... Karma!)
Telah jauh berkelana entah di mana
Ada rasa hanya kuntum kasihnya
Khabar itu merelakan perjalanannya
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya
Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Telah mekar hati seindah purnama
Dipujuk segala rajuk
Sepi rindu adakala
Meracun imannya
(Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Hati mekar seindah purnama)
Tangis bagai gerimis
Hati bak tasik pedih
Cuba cari hakikat
Temukan azimat
Kasih gundah gerhana
Diam tak berirama
Gusar tambah gementar
Tak tertanggung rasa
PAK NGAH BALEK
Tetak dahan sikayu bulat ..
Dibawa orang dari sempadan
Pulau bintan pulau penyengat ahai…
Bagaikan bunga kembang setaman 2x
Hai pak ngah balek
Bulan mengambang….
Pak ngah balek hari dah siang 2x
Orang berlayar pulau penyengat..
Membawa kundur berkaki-kaki
Pemimpin jujur mendapat berkat ahai…
Doa dan syukur pada Illahi 2x
Hai pak ngah balek bulan mengambang….
Pak ngah balek hari dah siang
Lebat bunge berbatang-batang
Untuk di rangkai diatas piring
Adat lembaga sama dipegang
Bagai pengantin duduk bersanding 2x
Hai pak ngah balek
Bulan mengambang….
Pak ngah balek hari dah siang 4x
PASIH ROBOH
Pasir putih dipinggir kali
Pasir roboh..
Pasir putih dipinggir kali
Pekan menyabung..
Pekan menyabung ayam berlage.. sayang
Pasir roboh..
Pekan menyabung ayam berlage.. sayang
Kasih tak boleh dijual beli
Pasir roboh..
Kasih tak boleh dijual beli
Bukannya benda...
Bukannya benda buat berniaga.. sayang
Pasir roboh..
Bukannya benda buat berniaga.. sayang
Pasir roboh..
PATAH HATI
Patah hati terus merajuk
Merajuklah sampai
Merajuklah sampai ke hutan belukar
Hatiku yang panas
Hatiku yang panas kembalilah sejuk
Sayang burung terbang
Burung terbang kembali ke sangkar
Hendak dirajuk air diruang
Langitlah mendung
Langitlah mendung hujannya tidak
Apalah dirajuk
Apa dirajuk kepadalah orang
Sayang entahkan kasih
Entahkan kasih entahkan tidak
PATAH KEMUDI
Patah kemudi..
Patah kemudi dilaut tenang
Haluan menuju..
Haluan menuju laut utara 2X
Lautan luas..
Laut luas.. boleh dirana
Asalkan dapat..
Asalkan dapat hidup bahagia 2X
Perahu karam..
Perahu karam dimalam hari
Dipukul ombak..
Dipukul ombak dari selatan 2X
Lautan luas..
Laut luas.. boleh arungi
Asal nahkoda..
Asal nahkoda tau pedoman 2X
Asal nahkoda..
Asal nahkoda tau pedoman....
PATAH KEMUDI (HAMDAN ATT)
Kejambi Sudah 2X.. Ke Sumba Sudah (Ke Sumba Sudah)
Cari Cendana 2X.. Ke Padang Kain .... Ohhh
Berjanji Sudah 2X.. Bersumpah Sudah….
Tapi Cintanya 2X.. Pada Yang Lain ....
Ohhh… Berjanji Sudah Bersumpah Sudah
Tapi Cintanya Pada Yang Lain
Kembanglah Jadi 2X.. Putik Berganti (Putik Berganti)
Mawar Kelantan 2X.. Saya Sembahkan .... Ohh
Kalaulah Janji 2X.. Adik Tepati
Nyawa Di Badan 2X.. Saya Serahkan ....
Ohh… Kalaulah Janji Adik Tepati
Nyawa Di Badan Saya Serahkan
(*)
(Benang Kupintal Diruncing Parang
Sedang Kucinta Disunting Orang)
Serupa Burung DiRimba Jati
Meratap Nasib DiPetang Sepi
Rupaku Murung Dii melati
Mengharap Kasih DiJelang Mimpi
Hilir Dan Mudik Bimbang Mencari
Bagaikan Biduk Patah Kemudi
Ohh… Hilir Dan Mudik Bimbang Mencari
Bagaikan Biduk Patah Kemudi
Anggur Kureguk 2X..Berkering2 (Berkering2)
Bingkaikan Cermin 2X.. Emas Berbatu Ohh…
Hancurku Remuk 2X.. Berkeping-Keping
Bagaikan Cermin 2X.. Hempas Ke Batu Ohh…
Hancurku Remuk Berkeping-Keping
Bagaikan Cermin Hempas Ke Batu
PAUTAN HATI
Oranglah kampung menanak pulut
Pulut ditanak hai ladang ditengah landang 2X
Kalau hati sudah terpaut
Rindu selalu memandang ingin memandang 2X
Anaklah dara memetik kemabng
Kembang dijual hai lama kepekan lama 2X
Hati terpaut padamu abang
Makan tak enak hai lena tidur tak lena 2X
Anak nelayan pergi kelaut
Hendak mengail sembilang ikan sembilang 2X
Kini hati sudah terpaut
Wajahmu abang terbayang selalu terbayang 2X
Orang melayu memetik rimbang
Rimbang dipetik hai hari disiang hari 2X
Bagaimana hati tak bimbang
Pautan hati kembali belum kembali 2X
PERIGI BIRU
Wahai perigi.. perigi, airnya biru
Tempat bermain.. bermain, pari dan mambang
Mohon izinkan hamba merayu ibu
Izinkan hampa merayu ibu
Bagi penawar hatiku yang bimbang
Wahai bunda.. ibu kandungku
Wahai bundaku.. bundaku, siikan kaloi
Timbulah bunda oi.. timbulah, tunjukkan diri
Nasi malukut dengan sayur keladi
Nasi melukut sayur keladi
Untuk bundaku dipagi hari
wahai bunda.. ibu kandungku
PERGI TANPA RELAKU
Kemana perginya hati
Kemana hilangnya rasa
Kini kau menghilang diri sayang
Untuk insan yang kau puja
(*)
Kutakkan berkecil hati
Kutakkan rasa kecewa
Walaupun pedih pilu dihati
Kau kuiring senyum mesra
Ingatlah kau wahai jelita
Hati ini untukmu saja
Duhai kasih sanjungan kalbu
Engkau pergi tanpa relaku
Hatiku kau curi kini
Kau bawa pergi bersama
Kering sudah taman sanubari
Kau kukirim senyum indah
PERWIRA
Perwira...
Dikaulah harapan hati
Penghibur kala sunyi
Pergilah berbakti
Membela pertiwi
Perwira..
Janganlah segan dan bimbang
Untuk pergi berjuang
Andainya kau gugur
Jasamu dikenang
(*)
Dengarlah lagu kucipta
Gubahan mesra dan manja
Sebagai ganti diri
Bersama kau berbakti
Untuk ibu pertiwi
Kakanda dimedan perang
Adinda dimedan seni
Sama2 berjuang sama2 berbakti
Semoga tabah hati
Majulah kakanda maju
Jangan tinggi diri
Dinda mohon doa restu
Rela sehidup semati bersamamu
Perwiraku...
PUCUK PISANG
Pucuklah pisang sibunga rampai
Hamu semerbak disenjalah hari
Sunggulah bimbang kasih tak sampai
Tinggallah daku seorang diri
La….la….
Pucuklah pisang sibunga rampai
La….. la….
Hatiku sedih kasih tak sampai
Pucuklah pisang warnanya hijau
Diterpa angin gugurlah ke bumi
Hatiku sedih mengenang dikau
Terbawa sampai kedalam mimpi
La…… la…
Pucuklah pisang warnanya hijau
La…… la….
Hatiku sedih mengenang dikau
PUTIH KUNING
(*)
Kalau bambu dah kuning
Tolong belahkan tuan 2X
Adik yang putih kuning
Aduhai sayang selalu menggoda 2X
Sungguhlah kuning sibuah nangka
Yang putih kuning genitlah orangnya
Sungguhlah kuning sibuah padi
Kalau dikerling semakin menjadi (**)
Kalau hendak berakit
Bawa jala dan jaring 2X
Kalau hati dah sakit
Aduhai sayang cari siputih kuning 2X
Sibuah nangka banyak getahnya
Hati merana karena sidia
Sibuah duku kulitnya kuning
Hati merindu siputih kuning (*)
(**)
Hijau sidaun sirih
Pahit kalau digigit 2X
Risau hatiku sedih
Aduhai sayang sakit bagai digigit 2X
Sibuah berkat sikulang kaling
Hati terpikat siputih kuning
Semangka merah banyak bijinya
Bibirnya merah ada madunya
PUTUS HARAPAN
Jauh.. jauh..
engkau kini pergi jauh
Tinggalkan diriku sendiri
Merana didalam menanti 2X
Sunyi.. sunyi..
Dunia terasa sunyi
Tiada senyuman ceria
Hanyalah hati nan gelisah 2X
Kapankah berakhir derita ini
Jiwaku tak sanggup menanggung siksa
Betapa malangnya nasibku ini
Baru bercinta sudah kecewa
Putus sudah harapan hati
Untuk berjumpa
Hilang sudah harapan jiwa
Untuk bersama
RAJA & DAYANG
Inilah kisah sepasang kekasih sejati
Legenda ini terjadi di indragiri
Cinta mereka berakhir dengan tradisi
Kemurnian cinta berujung derita jiwa
Cinta yang terluka berkelana entah kemana
Gelombang badai menerpa haluan cinta
Sang bulan merana jiwapun termakan perih
Para pujangga bertahta embun bukanlah buih
Bunga dan kumbang Tiada bersinar lagi
Jalinan asmara tertulis dalam syairlah lagi
Mungkinkah raja dan dayang menjadi satu
Ikatan jiwa merana sepanjang masa
RAJA PERKASA
Tarian sembah.. tarian sikapur sirih
Rakitkulem rakitsaki
Pergi berlayar mencari cinta
Sang bulan dinegeri orang
Duduk termenung dihaluan
Pucuk dicinta ulampun tiba
Sang bulan merindu cinta
(*)
Hati yang bahagia terlukis didalam jiwa
Gelombang badai mengantar tali rajut asmara
Raja perkasa membawa putri yang jelita
Impian berujung tirai cahaya sang rembulan..
Cahaya sang rembulan...
Hati bahagia rakitkulim jadi teman setia
Jalinan terbina tanah asmara
Duhai sang bulan..Bahagia ini kubawa berlayar
(**)
Kubawa berayar... Dst
RAYUAN MAUT
Sungguh tiada ku duga
Dikau insan yang selalu ku puja
Bertahun tahun ku percaya
Bertahun tahun ku tetap setia
Sungguh tiada ku kira
Dikau telah membuat kecewa
Janjiku hidup bahagia
Namun kini hampa belaka
Semoga kau bahagia selalu
Bersama kasih mu yang baru
Biar ku terpaku sendiri
Bersama nasibku begini
Sungguh tepat peribahasa
Mengatakan kepada kita semua
Sudah memang tida bertunas
Rayuan maut pastikan terulang
RENUNGKANLAH
Rasa cinta pasti ada
Pada makhluk yang bernyawa
Sejak lama sampai kini
Tetap suci dan abadi
Takkan hilang selamanya
Sampai datang akhir masa
Takkan hilang selamanya
Sampai datang akhir masa
Renungkanlah....
Perasaan insan sama
Ingin cinta dan dicinta
Bukan ciptaan manusia
Tapi takdir Yang Kuasa
Janganlah engkau pungkiri
Segala yang Tuhan beri
RINDU KAMPUNG
Bila kudengar irama lagu
Hatiku sedih bertambah rindu
Teringat kampung halaman jauh
Menatap langit merenung diri
Dimana kini kawan nan lama
Adakah engkau masih disana
Lama merana diamuk sepi
Karena musin tlah berganti
(*)
Kini tinggal kenangan lama
Aku jauh dirantau orang
Rindu terbayang diruang mata
Rasa nak terbang melayang
Bila malampun datang menjelang
Meratap sunyi hampa merana
Tak sabar rasanya kumenanti
Bilakah masa nak bersua
(**)
Tak sabar rasanya kumenanti
Bilakah masa nak bersua
SAJALI
Anakku Sazali dengarlah
Lagu yang ayahanda karangi
Sifatkan laguku hai anak
Sebagai sahabatmu nanti
Anakku Sazali juwita
Laguku jadikan pelita
Penyuluh di gelap gelita
Pemandu ke puncak bahagia
Andainya kamilah kembali
Menyahut panggilan Ilahi
Laguku sebagai ganti
Dijiwamu hidup abadi
Menjagamu wahai Sazali
Anakku Sazali dengarlah
Lagu yang ayahanda karangi
Sifatkan laguku hai anak
Sebagai sahabatmu nanti
SAKITNYA DIMADU
Manis ya manis yang manis rasanya madu
Pahit ya pahit yang pahit rasa empedu
Siapa bilang enaknya hidup dimadu
Lukanya hati bagaikan kena sembilu 2X
Sehari yang tua sehari untuk yang muda
Tiada ketenangan didalam berumah tangga
Sungguhlah pahit empedu rasa empedu
Sama pahitnya ya zadam rasanya zadam
Sungguhlah sakit dimadu hidup dimadu
Kalaulah tidur mengigau setiap malam 2X
Terasa pedihnya kalau sibuyung bertanya
Mengapa ayahnya tak betah tinggal dirumah
Pada empedu pahitlah makan peria
Walaupun pahit berguna sangat berguna
Pada dimadu baiklah bercerai saja
Tidur terasa bagaikan dalam neraka 2X
Sehari yang tua sehari untuk yang muda
Tiada ketenangan didalam berumah tangga
Terasa pedihnya kalau sibuyung bertanya
Mengapa ayahnya tak betah tinggal dirumah
SALAMAH
Bertamasya Salamah
Sabar dulu kakanda
Kita kembali mintalah izin ayah dan bunda
Sungguh jujur hatimu
Sudah tentu kandaku
Karna kutaat ayah dan ibu sejak dahulu
Mari segera kita berjumpa
Itulah dia yang dinda pinta
Patut kupuja seorang wanita hatinya mulia
Memang sudah mestinya sopan santun dijaga
Mari kita bersam menuju bahagia
Oh Salamah.. lalalala...
Oh Salamah.. lalalala...
SAYANG MUSALMAH
Ahai..
Sayang Musalmah 2X..
Memakai sanggul
Ahai..
Turun kesawah 2x..
menanam padi (2X)
Emas sekoya dapat kupikul
Aku tak sanggup menanggung budi (2X)
Ahai..
Turun kesawah 2x..
menanam padi
Ahai..
Hendak dijual 2X..
kepekan lama 2X
Jangan selalu menanggung budi
Keraplah kali jadi bencana 2X
SELENDANG SUTERA
Apa gunanya selendang sutera
Kalaulah tidak dengan bajunya 2X
Apa gunanya saya bercinta
Kalau hatinya bercabang dua 2X
Apa gunanya berkain batik
Kalaulah tidak dengan bajunya 2X
Apa gunanya beristri cantik
Kalaulah tidak jujur hatinya 2X
Kalau kutau peri pahit
Tidak kugulai dalam belanga 2X
Kalau kutau bercinta sakit
Tidak kumulai dari semula 2X
Apa gunanya berkain batik
Kalaulah tidak dengan bajunya 2X
Apa gunanya beristri cantik
Kalaulah tidak jujur hatinya 2X
SEMINGGU DIMALAYSIA
Mengapa adik wajahmu kini muram selalu
Betapa tidak 2X.. sedih hatiku
Coba katakan apa maksudmu kuingin tau
Karena abang 2X.. kan pergi jauh
(*)
Abangkan pergi 2X.. tak akan lama
Hanya seminggu duhai sayangku diMalaysia
Tak usah bimbang 2X.. kasih sayangku
Bagaimanapun kan kucurahkan hanya untukmu
Hapuslah air matamu jangan menangis sayang
Sungguh katamu 2X.. kan kudoakan
Mengapa adik wajahmu kini muram selalu
Karena abang 2X.. kan pergi jauh
SELAMAT PENGATIN BARU
Selamat pengatin baru
Selamat berbahgia
Selamat keanak cucu
Selamat sejahtera
Semoga berpanjangnya
Semoga berkekalan
Semoga satu tujuan
Semoga damai
Hidup mestilah rukun
Sabar paling perlu
Cinta setiap hari
Senyum mesti selalu
SERAMPANG LAUT
Sudah lah rapuh kayu keranji 2x
Turun pepaye ambil meranti 2x
Kalau lah sungguh kate dan janji 2x
Tidak kan saye mencari ganti 2x
Ikan pelate siikan parang 2x
Ikan gurame gugur sisiknye 2x
Tak pandai saye kate sembarang 2x
Belah dade tengok isinye 2x
Buai buai sibuai kaduk 2x
Kaduk mandi didalam rimbe 2x
Kalau dah panjang janggut Atuk 2x
Boleh dibuat tali timbe 2x
Hendak diketam sipadi pulut 2x
Tolong letak dekat telage 2x
Putih isai putih janggut 2x
Panjanglau umur kawin juge 2x
SEROJA
(**)
Mari menyusun seroja bunga seroja
Hiasan sanggul remaja putri remaja
Rupa nan elok Dimanja jangan dimanja
Pujalah dia oh saja sekedar saja
(*)
Mengapa kau bermenung
Oh sayang berhati bingung
Mengapa kau bermenung
Oh sayang berhati bingung
Janganlah engkau percaya dengan asmara
Janganlah engkau percaya dengan asmara
Sekarang bukan bermenung jaman bermenung
Sekarang bukan bermenung jaman bermenung
Mari bersama oh adik memetik bunga
Mari bersama oh adik memetik bunga
SITI PAYUNG
Sitilah payung putri jauh hari
Kisah terjadi diBatubara
Sitilah payung putri jauh hari
Kisah terjadi diBatubara
Duduk termenung seorang diri
Ahai siti payung
Mengenang kasih sayang
Mengenang kasih jauh dimata
Duduk termenung seorang diri
Ahai siti payung
Mengenang kasih sayang
Mengenang kasih jauh dimata
SRI BANANG
Layang Layang bertali benang
Putuslah benang...putuslah benang
Tali berganti 2X
Siang dan malam duduk mengenang
Ahai orang dikenang.. orang dikenang
Tak ambil peduli 2X
Nyiur gading puncak mahligai
Masak ketupat.. masak ketupat
Berisi inti 2X
Hancurlah Daging tulang bercerai
Ahai belum kudapat.. belum kudapat
Hai belum berhenti 2X
SRI BANANG (CEWEK)
Fajar membayang Hai merekak pagi
Terdengar azan..
Terdengar azan sunyi memecah sunyi
Fajar membayang Hai merekak pagi
Terdengar azan..
Aduhai sayang memecah sunyi
Terbujur badan diri.. seorang diri
Ahai..beratapkan langit
Beratapkan langit bertikarkan bumi
Terbujurlah badan sayang..
Terbujurlah badan seorang diri
Beratapkan langit..
Beratapkan langit bertikarkan bumi
SRI KEDAH
Pagilah pagi 2X, pergi keladang
Hendak menyemai 2X, sibenih padi 2X
Berapa tinggi 2X, tuan
sigunung ledang aduhai sayang
Tinggilah lagi tuan.. harapan hati
Tujuhlah lubuk 2X, sembilan kolam
Mana yg dalam 2X, belum kutau 2X
Kutangkap merbuk 2X, balam
Kulepas balam aduhai sayang
Mana bertuah tuan.. belum kutau 2X
SRI MAHLIGAI
Sri mahligai... ditamanlah raja
Hai.. ditaman raja
Mari bersemayang... putrilah suri
Ahai.. putrilah suri
Emaslah dan perak tidak berharga
Sri mahligai ahai..emasnya
Budilah bahasa dipandang tinggi
Emaslah dan perak tidak berharga
Sri mahligai ahai..emasnya
Budilah bahasa dipandang tinggi
Sri mahligai tinggi merawang
Ahai.. tinggi merawang
Mari dibuat sri mahligai
Ahai.. ukiran batu
Janganlah abang berhati bimbang
Sri mahligai ahai..lah sayang
Jauhlah dibadan dari satu
Janganlah abang berhati bimbang
Sri mahligai ahai..lah sayang
Jauhlah dibadan dari satu
SRI MERSING
Guruh berbunyi aduhai kilat bersambut
Musafir harap turunlah hujan
Musafir harap turunlah hujan
Haus dan lapar jantung membakarlah jantung
Aduhai..
seteguklah air.. sayang
Seteguk air..
mohon berikan
Haus dan lapar jantung membakarlah jantung
Aduhai..
seteguklah air.. sayang
Seteguk air..
mohon berikan
SULAM SEMBILAN
Hendak ku sulam, sulam sembilan
Paras, sejengkal hatinya
Langkah mu tuan, permata intan
Cahya, tumpang cahayanya
Kalau tahu coraknya beranggi
Corak kasih, sujiku emaskan
Kalau mahu rasaku nak pergi
Rindu kelemasan
Semarak... (sulaman sembilan)
Pancaran memancar... (sulaman sembilan)
Dipuncak mahligai... (sulaman sembilan)
Di langit yang biru... (sulaman sembilan)
Bunga kembang, nan asalnya wangi
Kembang layu, tidak ku buang
Layu mekar, harumnya ke pagi
Buatmu seorang
Padaku, tegakkan tiang belayar
Padamu, kembangnya ditiup angin
Janji, ombaknya memecah pantai
Belayar menuju ke arah seribu
Pergiku bak guruh hilang suara
Pergimu bak air mengalir sepi
Janji, kata indah yang membara
Semarak kasih suci, bukannya mimpi
SURAT MERAH
(*)
Berdebar hati ini ketika kuterima
Sepucuk surat darimu oh kasih
Setelah kubuka ternyata surat merah
Sebagai pertanda putusnya cinta
(**)
Menjerit hati ini setelah kubaca
Selamat tinggal yang engkau tulisan
Sungguh tak kusangka kau tega nian
Betapa kecewa musnahlah harapan
Apakah salahku apakah dosaku
Sampai hatimu kasih kau hancurkan cinta
Seandainya dirimu telah rasa jemu
Atau dapat pengganti biarlah kurela
Akan kusimpan sebagai kenangan
Surat terakhir darimu sepucuk surat merah
TANJUNG BALAI
Tanjung Balai
Salah satu kota di Asahan
Menurut sejarah
Balai terletak di ujung tanjung
Dipinggir kotanya
Sungai mengalir
Titinya yang panjang
Lintasan nelayan
Menambah indah kota Asahan
Penduduknya ramah
Sopan santun tegur dan sapanya
Seolah-olah kita sudah
Berkenalan lama
Duhai adik
Jagalah nama kotamu ini
Jadikanlah ia
Agar menjadi kota yang sakti
TAKKAN KUKENANG
Asalkan kapas menjadi benang
Benang ditenun tentulah menjadi kain
Kasih dilepas jangan dikenang
Sudah menjadi hai lain siorang lain
Terbangnya jauh bagai siburung elang
Rasa tak mungkin nakku genggam
Sakitnya hati bila selalu kukenang
Datangnya benci dan hati jadi dendam
Jangan diharap nuri yang terbang
Bila rasanya tak mungkin sampai ditangan
Jangan diharap kasihnya orang
Bila hatinya selalu merasa enggan
Kubiar lepas takkan kuharap lagi
Menetas sudah kumenjaga
Kasih kulepas takkan mungkin kembali
Seiring doa dan air mata
TANJUNG KATUNG
Tanjung katung airnya biru
Tempat dara mencuci muka
Lagi sekampung hati ku rindu
Kononlah jauh di mata...
Asal kapas menjadi benang
Benang ditenun menjadi kain
Orang yang lepas jangan di kenang
Sudah menjadi si orang lain
Dua tiga kuda berlari
Manalah sama si kuda belang
Dua tiga dapat ku cari
Manalah sama adik seorang
Pisang Emas bawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh di bayar
Hutanglah budi dibawa mati
TANJUNG PURA
Delima buah delima
Dibawa kemedan deli
Apa yang hendak kukata
Kalaulah nasib ku ini
Jadi orang yang tak punya
Lalat pun takkan perduli
Mengapa abang keDeli
Kalaulah takkan kembali
Mengapa abang sesali
Kalaulah nasib begini 2X
Hai Medan ketanjung pura
Berlayar bulan puasa
Kalau memang tidak suka
Jangan diriku dihina
Memang akau tak berbangsa
Hanya milik yang kuasa
Janganlah ketanjung pura
Kalaulah tidak berniaga
Janganlah berburuk sangka
Percaya fitnah belaka
Biarlah daku berdosa
Kalau benar kumenghina
Terpaksa kutolak cinta
Oleh karena orang tua
TERATAI
Terpaut pandangku padamu teratai
Senyum simpulmu menyayu kalbu
Terpaut pandangku padamu teratai
Senyum simpulmu menyayu kalbu
Gerak daunmu lemah gemulai
Bagai melambai musafir lalu
Gerak daunmu lemah gemulai
Bagai melambai musafir lalu
Subur nian engkau teratai
Sesuai dengan bumi tumbuhmu
Subur nian engkau teratai
Sesuai dengan bumi tumbuh
Sungguh menarik wajahmu teratai
Engkau kupuja seumur hidupku
Sungguh menarik wajahmu teratai
Engkau kupuja seumur hidupku
TIGA MALAM
Tiga malam ku mencarimu
Tiga malam hatiku sunyi
Di manakah engkau sayang
Kuinginkan lekas kau datang
Tapi kini tak kutemui
Berangkatlah aku sendiri
Di medan bakti ketelah berjanji
Untuk kita berjumpa lagi
Kuingin izinmu sayang
Melepaskan aku berjuang
Relakan aku oh kasih
Membela nusa dan bangsa
Tiga malam ku mencari
Tiga malam hatiku sunyi
Di manakah engkau sayang
Ku inginkan lekas kau datang
TIMANG ANAK
(*)
Timang2 anakku ditimang
buah hati permatanya intan
Jangan nangis janganlah meradang
Cepat besar anakku sayang
Dodoi dodoi anakku sidodoi
Pejamkan mata mimpilah yang indah
Jangan engkau nangis dalam buainya
Buah hati ibunda seorang
(**)
Tepuk amai amai
Belalang kupu kupu
Anak cepatlah pandai
Dah besar jangan buat malu
Susu lemak manis
Santan kelapa muda
Sekolah sampai habis
Emak ayah pasti gembira
TUDUNG PERIUK
Tudung periuk 2X pandailah menari
Mainan anak 2X Putra Mahkota
Kain yang buruk 2X berikan kami
Untuk menyapu 2X si air mata
Kain yang buruk 2X berikan kami
Untuk menyapu 2X si air mata
Tudung periuk 2X pandailah berdendang
Pandai berdendang 2X lagu seberang
Barang yang buruk 2X tak 'kan dipandang
Dijual tidak 2X dibeli orang
Barang yang buruk 2X tak 'kan dipandang
Dijual tidak 2X dibeli orang
UMPAN JINAK
Madah berbunga alun suara
Terdengar merdu hanya dendangan 2X
Wajah yang indah ditatap saja
Hati yang satu digadai jangan 2X
Jangan tergoda bintang diawan
Kalau terbitnya disiang hari 2X
Jinak merpati makan ditangan
Jangan dikurung disangkar hati 2X
Seribu senyum seribu madah
Mungkin dikuntum racun yang bisa 2X
Kalau berkorban jiwa merana
Seribu sesal apa gunanya 2X
Merdu didengar indah dipandang
Awaslah umpan diair tenang 2X
Kasih dan budi bukan mainan
Tergadai hati jiwa tebusan 2X
WAK ALANG
Tadilah malam aku diundang
Diundang pesta nikah rumah wak alang
Tamu banyak yanga datang, Wargonyo jadi sonang
Duitnyo banyak... Tujuhlah uncang
Wak alang 2X kito undangan
Wak alang bilang, bilang padoku
Kalolah makan jgnlah malu2, Anggap rumah sendiri
Kalo kurang boleh tamboh lagi
Tapi jangan sampai... Tecokik nanti
Wak alang 2X kito undangan
Ikan asinnyo garing garing
Ado ayang adopulak daging
Nasi kulibas ompat piring
Aku sampai teguling guling
Sodap betul, lomak betul, Konyang betul
Meriah betul, Betul..betul..betul..betul..
Ikan kekek mak iloi iloi
Ikan gelamo mak ilai ilai
Badan gomuk macamlah botol
Porut konyang jadi temonong
Kami menyanyi hampir sampe pagi
Itupun karna lampunyo asek mati
Sampe dirumah sambut bini
Nafas berubah bau terasi
Pagi tadi lupo.. Menggosok gigi
Wak alang 2X.. lupo gogok gigi
Sampe dirumah kepalo poning
Rasonak tumbang mabuk tujuh keliling
Ketiak raso bau kepinding
Buka sepatu bau taik kucing
Badan tak mandi.. Baulah kambing..
Waka alang 2X udah bau kambing
Wak alang 2X aku merinding
ZAPIN BUDAK SEKARANG
Anak dara pergi mengaji
Pergi mengaji pakai selendang
Lagu lama kita warisi
Seni budaya tidakkan hilang
Lagu lama kita warisi
Seni budaya tidakkan hilang
Pantai mersing airnya biru
Anak nelayan menangkap ikan
Cara asing jangan ditiru
Budaya lama kita kekalkan
Cara asing jangan ditiru
Budaya lama kita kekalkan
(*)
Pak ketipung gendang dipukul
Iring lagu irama riang
Mari sama kita berkumpul
Dengar lagu sambil berdendang
Tak kitang tang gambus dipetik
Rentak lagu ikut menari
Ayo abang ayo hai adek
Mari sama kita bernyanyi
Buah cempedak masak dipagar
Ambilkan satu tolong jolokkan
Kami budak baru belajar
Kalaulah salah tolong tunjukkan
Kami budak baru belajar
Kalaulah salah tolong tunjukkan
Burung tempuah jauh bersarang
Atas kelapa dibawah padi
Hidup remaja jaman sekarang
Bebaslah jangan lupalah diri
Hidup remaja jaman sekarang
Bebaslah jangan lupalah diri
ZAPIN DELI
Zapin si zapin 2X.. Si zapin deli
Kaya si kaya 2X.. Tutur bahasa
Ramah si ramah 2X.. Ramah orangnya
Sekali datang 2X.. Terkenang kenang
Tuan dan Puan 2X.. Datang kemari
Suasana riang 2X.. Pastikan datang
Sekapur sirih 2X.. Dekatkan diri
Sajian kami 2X.. Si zapin deli
Sambil menari 2X.. senyum terkadang
Yang Patah hati 2X.. Jadilah senang
Hei.. hati yang sedih, hei.. datang kemari
Hei.. zapin deli, obatnya pasti
ZAPIN KASIH & BUDI
Kalau menembang 2X, sipohon jati
Papan dijawe dibelah belah 2X
Kalaulah hidup 2X, tidak berbudi
Umpama pohon tidak berbuah
Aduhai sayang tidak berbuah
Bunga selasih 2X, sibunga padi
Tumbuhlah mekar didalam taman 2X
Pertama kasih 2X, kedua budi
Yang mana satu nak kuturutkan
Aduhai sayang nak kuturutkan
Bungalah padi 2X, bunga kiambang
Buat kiasan ditaman bunga 2X
Buahlah hati 2X, kekasih orang
Hamba Menumpang gembira saja
Aduhai sayang gembira saja
Tenanglah tenang 2X, air dilaut
Hai sampan kolek mudik ketanjung 2X
Hati terkenang 2X, mulut menyebut
Budi yang baik saya nak junjung
Aduhai sayang saya nak junjung
ZAPIN NEGERI
Dulu bernama selat panjang
Banyak ditumbuh pohonlah sagu..Pohonlah sagu
Tempat singgah orang berlayar pergi berlayar
Dulu bernama bukit batu
Banyak berbukit sejarah lama.. sejarah lama
Tempat menuai semua rindu2 kenangan lama
(*)
Zapin bernama ..zapin negeri
Dengan zapin kita eratkan negeri
Mari saling berbagi hati
Semoga zapin kini menjadi hai penghibur hati
Kini bernama negeri duri
Berlalu lalang orang berniaga.. orang berniaga
Tempat menitip semua harap, orang merantau
Kini bernama hai bengkalis
Disitu tempat berpusat negeri.. berpusat negeri
Tempat menuai semua mimpi anak negeri
ZAPIN USIK MENGUSIK
(*)
Mari mari kita berseloka
Di majlis indah di mala mini
Hiburkanlah kedua mempelai
Yang bersanding berseri seri
Senyum pengantin di atas pelamin
Senyum penuh mengandungi erti
Kini hajat telah tercapai
Dirai menjadi suami isteri
Kami yang dating hanya mendoakan
Agar pengantin dipanjangkan jodoh
Kekal bahagia hingga akhir hayat
Hormat menghormat saling mengerti
Lagu bernama joget usik mengusik
Untuk hiburan kedua mempelai
Mari abang marilah cik adik
Kita doakan beramai ramai
ZIKIR KASIH
Tidurlah kasih tidurlah sayang
Aku dodoi nyanyikan lagu kasih
Lagu kasih
Ku martabatkan namamu puteri
Aku nandong nobatkan lagu kasih
Agar tidurmu kedamaian (kedamaian)
Kekasih (kekasih)
Dengarkan (dengarkan)
Alunan syahdu iramaku
Kekasih (kekasih)
Hayati (hayati)
Dalam tiap puri mimpi-mimpi
Di dodoi di dodoi 2X.. Aku dodoi lagu kasih
Di dodoi di dodoi 2X.. Zikir kasih
Di dodoi di dodoi 2X.. Aku dodoi lagu kasih
Di dodoi di dodoi 2X.. Zikir kasih
Pejamkan mata puteri jauhari
Syair indah puisi zikir kasih
Zikir kasih
Gurindam jiwa berbait rima
Usah gundah dulana kau kekasih
Laksana lena mengasyikkan (mengasyikkan)
Tak guna kasih dan sayang
Pada hati yang tlah luka puan
Kelak menambah sakitnya
Mendalamkan luka yang ada
Tak guna pujuk dan rayu
Pada hati yang tlah luka kasih
Biarkan ia sendiri
Mencari kepada yang sudi
Alam nan terbentang luas
Bagi insan memandangnya
Begitu juga hati ,
Pastikan mencari ganti
Kalau kuturutkanhati
Bila teringat kembali , kasih
Aku tak ingin sendiri
Biarpun seribu tahun lagi
ANTARA 2 KASIH
Kudendangkan irama lagu
Untukmu dinda yang jauh
Madah ciptakan hatiku
Dari jiwaku nan luka
Mengapa kau putuskan cintaku
Kala kembang sedang berbunga
Kau runtuhkan istana hati
Kau bohong hatimu kembali
Antara dua kasih
Pilihan keluarga kau terima
Kini kubersedih
Merintih tak terkata
Hanya doa bisikan terakhir
Moga kau bahgialah sayang
Bersama pemuda pilihan ibunda
Biarlah aku yang tersiksa
AZIZAH
Rupa kamu yang cantik
Mata kamu yang bulat
Membikin pemuda
Jadilah gembira
Senyumanmu yang manis
Gigi kamu yang putih
Oh.. nonaku Azizah
Oh.. nonaku Azizah
Hidungmu yang mancung
Rambutmu kerinting
Membikin pemuda
Sehari-hari menaruh cinta padamu
Oh.. Azizah
Cantik rupamu
Cantik rupamu
Dipandang mata
Bagai biduan
Bagai biduan
Dari Syurga
Tidur malam terbayang
Teringat kamu seorang
Membikin hati pemuda
Menjadi bimbang
Oh.. Azizah
BAHTERA MERDEKA
Bunda senyum riang
Menerima bahtera merdeka
Putra putri sayang
Putra putri sayang
Sedang berjuang
Fajar telah tiba
Nan menyinsing membawa harapan
Tanah Semenanjung
Tanah Semenanjung
Permata nilam
Jiwa dan raga
Buktikanlah pada nusa bangsa
Supaya negara maju jaya
Aman merdeka
Duhai ibu pertiwi
Putra putri datang sujud bakti
Untuk menunaikan
Untuk menunaikan
Sumpah dan janji
BERLAYAR DIAWAN
Kala mentari mulai merambah
Kenangan cintapun menyiksa
Mufakat hati hidup bersama
Yang telah sirna rahagan jiwa
Ingin melupakan cerita lama
Yang pernah mengores didalam dada
Wajahmu menari dipelupuk mata
Hatiku resah cari dimana cintaku yang hilang
(*)
Dulu kita bercanda canda berdua
Dulu kita bernyanyi nyanyi bersama
Dulu kita saling berbagi rasa
Bersatu arah....
(**)
Ku.. berlayar diawan..
Tuk mencarimu adakah dibelahan duwana
Ku.. menyapa rembulan..
Dia membisu hatikupun kelu
(*)(**)
Kutersedu diatas kayangan....
BIAR LUKA
Biar luka dalam dada
Biar derita jiwa tersiksa
Apa guna kata mesra
Menambah luka di dalam dada
Biarlah aku pergi
Tak usah kau cari lagi
Rela aku berkelana
Dengan hatiku yang hancur luka
Biar luka dalam dada
Biar derita jiwa tersiksa
Apa guna kata mesra
Menambah luka di dalam dada
Biarlah aku pergi
Tak usah kau cari lagi
Rela aku berkelana
Dengan hatiku yang hancur luka
BIMBANG SERUMPUN KASIH
(*)
Kemana nak kubawa
Hati ini hancur tak terkata
Kiambang nan terapung
Agar tak pecah kedasar dayanya
Namunku masih kelu
Bila engkau mencurahkan kata
Kita harus berpisah
apa benar ataukah bersenda
(**)
Kasih katakanlah..
bicaramu itu hanya gurauan
Hanya engkau sahaja idamanku
Payahku temu
Bimbang aku bimbang
Engkau hilang bawa serumpun kasih
Yang telah kusemaikan
Dihatiku hanya untukmu
BOLEH BOLEH
Boleh 3X.. boleh dipandang
Sepuas hatimu asal kau senang
Jangan 3X.. jangan dipegang
Karena kita belum pernah kenalan
Katakanlah dulu apa maksudmu
Usah kau merasa bimbang dan ragu
Agar dengan segera dapat kutau
Biarku mengerti isi hatimu
Boleh 3X.. boleh dipandang
Sepuas hatimu asal kau senang
Jangan 3X.. jangan dipegang
Karena kita belum pernah kenalan
BUNGA MELUR
Disudut sana tempatmu bunga melur
Bukan ditaman yang indah beunga melur
Hanya disudut halaman
Tiada dihiasi jambangan indah permai
Tapi warnamu yang putih bunga melur
Pertanda suci dan murni bunga melur
Walaupun ditiup debu
Warnamu dan baumu tetap memikat kalbu
Ibarat gadis desa bunga melur sederhana
Walau kering tak bercahya bunga melur
Baumu memikat jiwa
Semoga sabarlah dahulu bunga melur
Ada disuatu ketika bunga melur
Masanya akan mendengar disanjung dan dipuja
Oleh gadis remaja
BUNYI GITAR
Oh bunyi gitar.. Irama twist
Tidak Sabar.. Si gadis manis
Dengar lagu rancak gembira
Hatinya rindu tergoda
Ingin dapat teman
Menari suka ria
Sungguh merdu
Lagu ini…siapa mahu…
Boleh menari
Pilih satu teman sendiri
Ataukah si hitam manis
Kalau sudi mari, kita menari twist
Oh gitar berbunyi
Menawan hati sedang berahi
Oh rancaknya irama
Dapat mikat sukma
Gadis dan teruna
Mari cari teman gembira
Gitar solo.. Dan melodi
Ikut tempo.. Kalau menari
Sila adik sila cik abang
Marilah kita berdendang
Irama gembira
Hati jadi riang 2x
BURUNG NURI
Burung Nuri terbang tinggi
Balik turun di atas dahan
Mari-mari kasih hati
Aku rindu kepada tuan
Rupamu elok tak bandingnya
Suaramu nyaring lagu merdu
haaaa… aaaa… haaaaaa…
Jika Nuri terbang jauh
Rasa hati diambang duka
Ingin tenang suka sungguh
Kalau belum menyapa tuan
CINDAI
Cindailah mana tidak berkias
Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Cerminku retak seribu
Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal jangan berliku
Tilamku emas cadarnya intan
Berbantal lengan tidurku
Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Puas ku jaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang
Hendaklah hendak hendak ku rasa
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan
Janganlah jangan jangan ku hiba
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah bukan bukan ku pinta
Merajuk bukan berpanjangan
Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin layarnya kertas
Seberang laut berapi
Gurindam lagu bergema takbir
Tiung bernyanyi pohonan jati
Bertanam tebu di pinggir bibir
Rebung berduri di hati
Laman memutih pawana menerpa
Langit membiru awan bertali
Bukan dirintih pada siapa
Menunggu sinarkan kembali
CINTA DULU DULU
Hai cinta dulu dulu
cinta malu malu
Cinta dulu dulu
Memang susah nak bertemu
Bila sudah dapat bertemu
Nak bercakap ape tak tau
Tegak diam tersipu2
Terasa lidah kelu membisu
Sejak kecil sudah diasuh
Pantang larang dipegang teguh
Mulia sungguh cinta dulu
Ikut aturan budaya melayu
Ala Cinta jaman sekarang
Sudah terlupa pantang dan larang
Cinta jaman sekarang
Dihalayak ramai dia pegang2
Bila ditegur dia meradang
Macam harimau nak menerkam
Marwah bangsa sudah terancam
Karena perbuatan segelintir orang
Hidup penuh berpoya2
Kalau kawin tak akan lama
Bila sudah dapat yang diidam
Habis manis sepah dibuang
CINTA HAMPA
Ibarat air didaun keladi
Walau pun tergenang tetapi
Tak meninggalkan bekas
Pabila tersentuh, dahanya bergoyang
Airnya pun tercurah abis, tak tinggal lagi
Begitu juga, cintamu pada ku
Cinta hanya separuh hati
Kau lepas kembali
Nanti disuatu masa, kau juga kan merasa
Betapa sakitnya hati, kerana cinta
Bila kau lihat
Pemuda yang lebeh gaya
Cinta mu pun segera
Berpindah kepadanya
Tapi biar lah, kau cari yang lain
Kan kau buat sebagai korban
Cinta palsu hampa
Nanti disuatu masa, kau juga merasa
Betapa sakitnya hati kecewa
Kerana cinta
CUBIT SAYANG
Sirihlah pinang diberi nama
Adat pusaka peninggal bangsa
Kasihlah adek bersemi jua sayang
Pengobat badan sehat selamat 2X
Cubit2 tanda sayang
Senyum diberi tanda cinta
Cubit2 tanda sayang
Walau sakit tambah mesra
Taburlah tabur bunga melati
Buat penawar sakit putri yang sakit
Biar dikubur kumau mati sayang
Kuburlah daku dilesung pipit 2X
Cubit2 tanda sayang
Mata mendelik menawan hati
Cubit2 tanda sayang
Berani sumpah tiada bukti
Rajalah raja bermain dadu
Bermain dadu emas berbilah
Kalaulah adek didera rindu sayang
Gantunglah abang dileher jenjang 2x
Cubit2 tanda sayang
Dirimu tuan terkenang kenang
Cubit2 tanda sayang
wajahmu jua terbayang bayang
Pipalah gading berukir naga
Cindera mata buat kenangan
Bukanlah emas bukan permata sayang
Kubawa cinta untuk pinangan 2X
Cubit2 tanda sayang
Kalau jodoh tak kemana
Cubit2 tanda sayang
Marilah kita hidup bersama
DAMAK
Sayanglah damak getah sumpitan sayang
Menyumpit burung di dalam hutan
Ahai damak damak sayang (2x)
Hati tak dapat melupakan tuan
Sedikit pun tidak hai tuan endahkan (2x)
Anaklah burung terbangnya malam sayang
Terbangnya hinggap di pohon lalang
Ahai damak damak sayang (2x)
Hatiku sedih merindulah dendam
Orang ku nanti tak kungjunglah datang
DANAU RAJA
Mari kedanau raja sampaikan salam anak negeri
Mari kedanau raja sambutlah salam anak negeri
Kurenungkan diri diair danau raja
Pandanganku sampai hingga kedasarnya
Beruntunglah diri.. selalu bersahaja
Apa yang dicapai.. itulah adanya
Mari kedanau raja sampaikan salam anak negeri
Mari kedanau raja sambutlah salam anak negeri
Ditepi danau raja desir air menyapa
Seakan nak berpesan mengharap kebajikan
Pabila dipuja.. elok paras dan rupa
janganlah dikesan.. hingga lupa daratan
(*)
Mari kedanau raja sampaikan salam anak negeri
Mari kedanau raja sambutlah salam anak negeri
Berkaca diair.. kilau danau raja
Bayangannya sama.. serupa aslinya
Hidupkan berakhir.. kembali kepadaNya
Kasihi sesama.. selagi adanya
Mari kedanau raja sampaikan salam anak negeri
Mari kedanau raja sambutlah salam anak negeri
DATUK LAKSEMANA
Tersebut datuk laksmana
Satria Raje Dilaut
Datuk laksmane raje dilaut
Dibukit batu tempat tahtanye
Datuk laksmane satria sakti
Sepantun payung tuah negeri (2x)
Tersebut datuk laksmana
Satria Raje Dilaut
Datuk laksmane raje dilaut
Dibukit batu tempat tahtanye
Lautnya sakti rantau bertuah
Berlubuk ikan minyak berlimpah
Datuk laksmane bijak bestari
Duduk menyirat tegak mencari (2x)
Tersebut kisah datuk laksmane
Ditanjung jati celupkan kaki
Ikan terubuk datang hampiri
Tuah diberi semule jadi (2x)
DIAMBANG SORE
Dalam renunganku seorang
Diambang sore nan lalu
Tiada bisikan tenang
Tamasya indahku bisu
Kesatu arah tertentu
Kulepaskan pandanganku
Ketempat janji bertemu
Simpang tiga rumpun bambu
Tiap sore kunantikan
Disimpang tiga titian
Dengan debar kasih sayang
Kata mesra pengharapan
Entah apa sebabnya
Tiada khabar berita
Ujung senja kunantikan
Namun dikau tiada datang
DIAMBANG SURGA
Duhai kasih pujaan kekanda
Dengar ku mengeluhkan rindu
Merayu setiapnya waktu, sayang
Padamu duhai kekasihku
Tapi sungguh malangnya nasibku
Hajatku kini telah terganggu
Kini -kaku- rasanya hidupku, sayang
Tinggallah ku menanggung rindu
Tapi ku kan tetap bersama
Namun hatiku takkan bertukar
Walau laut jiwaku terkorban, sayang
Pada Tuhan -saja- kuserahkan
Namun ku takkan putus asa
Duhai kasih pujaan kekanda
Di dunia kita tak berjumpa, sayang
Ku menanti di ambang syurga
DIMANAKAN KUCARI GANTI
Hendak ku nangis
Tiada berair mata
Hendak ku senyum
Tiada siapa nak teman
Kalaulah nasib
Sudah tersurat
Begini hebat
Apa nak buat
Di mana kan ku cari ganti
Serupa dengan mu
Tak sanggup ku berpisah
Dan perhati patah, hidup gelisah
Alangkah pedih rasa hati
Selama kau pergi
Tinggalkan sendirian
Tiada berteman dalam kesepian
Dunia terang menjadi gelita
Cahaya indah tiada bergema
Keluhan hatiku membawa derita
Kini kau jua tak kunjung jelma
Di mana kan ku cari ganti
Mungkinkah di syurga
Untuk kawan berduka
Menangis bersama, selama-lamanya
DODOI SIDODOI
Buah hatiku junjungan jiwa
Buah hatiku junjungan jiwa
Tidurlah tidur ya anak
Ayah dodoikan ya sayang
Tidurlah tidur ya anak
Ayah dodoikan ya sayang
Dodoi sidodoi 2X
Janganlah anak suka menangis
Janganlah anak suka menangis
Ibumu jauh ya anak
Dirantau orang ya sayang
Ibumu jauh ya anak
Dirantau orang ya sayang
Dodoi sidodoi 2X
EMBUN MENITIK
Embun Menitik
Embun Menitik dihujung bangsal
Ditiup , ditiup angin
Ditiup angin berderai
Ahaii kalaulah pancing
Kalau pancing panjang sejengkal
Jangan janganlah lautan
Jangan duga hendak duga
Sampanlah kokeh
Sampanlah koleh mudik ke hulu
Ahaii anaklah dara
Anaklah dara menjemur kain
Ahai bagailah mana
Bagaimana bunga tak layu
Ahai embun menitik
Embun menitik lain ke tempat lain
ENGKAU LAKSANA BULAN
Engkau laksana bulan
Tinggi di atas kayangan
Hatiku dah kau tawan
Hidupku tak keruan
Mengapa ku disiksa
Kenapa kita bersua
Berjumpa dan bercinta
Tetapi menderita
(*)
O..o..o O..o..
Kau cabutkan nyawaku
Oh! Tuhanku
Mengapakah
Kau bezakan hidupku
Oh! Tuhanku
Mengapakah
Manusia begitu
FATWA PUJANGGA
Telah kuterima suratmu nan lalu
Penuh sanjung dan kata merayu
Syair dan pantun tersusun indah sayang
Bagai sabda bak fatwa pujangga
(*)
Telah kusimpan suratmu nan itu
Bak pusaka yang sangat bermutu
Walai kita tak pernah bersua sayang
CUkup sudah tandamu setia
Tapi sayang...
Sayang2... seribu kali sayang
Kemanakah...
Risau hati kanku alamatkan
Terimalah jawabanku ini
Hanyalah doa restu Illahi
Semogalah dikau tak putus asa
Pasti kelak kitakan berjumpa
GADIS DELI
Alangkah cantik gadis deli
Sanggul dihias kembang melati
Kasutnya berkilau sarungnya bertekak
Kebaya panjang Rosan terlekat
Bibir merah merekah delima
Apa ia gadis istana
Cincinnya permata subang mutiara
Senyum dulu baru berkata
Dikening ekor matanya
Berdebar jantung asmara
Mengayunkan lenggang
Bersendang suram kembali tak jemu dipandang
Hidung mancung matanya kerling
Lesung pipit dipipi kiri
Perhiasan sai bersyair bernyanyi
Alangkah cantik gadis deli
GADIS MELAYU
Siapa bilang gadis melayu tak menawan
Tak menarik hati, tiada memikat
Kalaulah memang tak mungkin aku tertarik
Kalaulah sungguh tak mungkin aku kan jatuh
Siapa bilang gadis melayu tak menawan
Tak menarik hati, tiada memikat
Kalaulah memang tak mungkin aku tertarik
Kalaulah sungguh tak mungkin aku kan jatuh
Aduhai... lemah lembut gayanya
Serta manis senyumnya
Hitam pekat rambutnya
Ayuh ambil si dia
Di antara gadis gadis seluruh dunia
Tiada yang sehalus mulus oh setulus dia
Di antara gadis gadis seluruh dunia
Tiada yang sehalus mulus oh setulus dia
Budi bahasanya, pandangan matanya
Sentuhan jiwanya membuatku terlena
GELISAH
Gelisah.. gelisah.. gelisah...
Gelisah menanti dinda diambang bahgia
Mungkinkah gambaran cinta akan menjelma
Rindu hatiku tiada terkira
Atau impian yang menggoda
(*)
Gelisah inikah dia getarannya jiwa
Menggema menyiksa dada aku derita
Mungkinkah kita dapat bersua
Menjalinkan kasih mesra dialam nyata
(**)
Menjalinkan kasih mesra dialam nyata
GELORA
Jiwa rasa gelora
Pasti pada teruna
Bukan karena intan permata
Karena budi bahasa
Kasih bukan paksaan
Sayang bukan mainan
Jiwa dan raga jadi taruhan
Hoo.. Pujaan
(*)
Rinduku padamu
Oh.. kakanda idamanku
Kekasih dikaulah
Oh.. adinda mustikaku
Murni sungguh impian
Indah nian harapan
Jika tercipta taman kencana
Hoo.. bahagia
GILO TOLAK
Sungguh heran jaman sekarang
Banyak uang melintang pukang
Hidup tak berketontuan
Tak tau ondak dibilang
(End)
Mudo Mudo bekawinan
Anak satu corai coraian
Udah disanding sandingkan
Corainyo ditongah jalan
Sungguh heran jaman sekarang
(Reff)
Tidak mudah menanam sorai
Sudah Sorai halio Polak
Bukan mudah melotak corai
Udah corai gilo tolak
Baru saja duo hari
Bepisah belaki bini
Molong sana molong sini
Sakit Utak Kosal hati
Omak.. Ayah..Tolong... Balikkan kami
Omak.. Ayah..Tolong... Satukan kami
Sungguh heran jaman sekarang
GUNUNG BANANG
Ahai.. selat malaka
Selat malak airnya tenang
Ahai.. airnya tenang
Disitulah tempat berlabuh perahu bugis
Ahai.. perahu bugis 2X
Kasih yanga jauh usah dikenang
kalau dikenang menangis tentu menangis
Ahai.. tentu menangis 2X
Ahai.. mendung dihulu
Mendung dihulu berhujan lebat
Ahai.. berhujan lebat
Airnya deras hanyut sampai kelaut
Ahai.. sampai kelaut 2X
Hati yang luka takkan terobat
Kasih dan sayang
Hai paut belum berpaut
Ahai.. belum berpaut
Hati yang luka takkan terobat
Kasih dan sayang
Hai paut belum berpaut
Gunung banang ini lagunya
GURINDAM JIWA
Tuailah padi antara masak
Esok jangan layu-layuan
Intailah kami antara nampak
Esok jangan rindu-rinduan
Anak cina pasang lukah
Lukah dipasang di Tanjung Jati
Di dalam hati tidak ku lupa
Sebagai rambut bersimpul mati
Batang selasih permainan budak
Daun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga
Burung merpati terbang seribu
Hinggap seekor di tengah laman
Hendak mati di hujung kuku
Hendak berkubur di tapak tangan
Kalau tuan mudik ke hulu
Carikan saya bunga kemboja
Kalau tuan mati dahulu
Nantikan saya di pintu syurga
HANCUR BADAN
Hancur badan kandung tanah
Budi baik dikenang juga
Biar alam hancur dan musnah
Cinta ku tiada berubah
Dua tiga boleh dicari
Mana sama abang seorang
Kalau janji tidak tepati
Tiada orang boleh menghalang
Kalau sungguh kau berkata
Senang rasanya diriku
Memang sungguh ku berkata
Janganlah ragu-ragu
HANGTUAH
Dang merdu bunda berjasa
Melahirkan putra perkasa
Hang tuah laksmana satria
Teladan negeri dan bangsa
Dari bintan kepulauan riau
Kaum baktimu kesegenap rantau
Walau kini kau telah tiada
Fatwamu tiadakan sirna
Tuah sakti hamba negeri
Resah hilang 2 terbilang
Patah tumbuh Hilang kan berganti
Takan melayu hilang di bumi
Engkau susun jari 10
Mengatur sembah duduk bersimpuh
Halus budi resah melayu
Hang tuah ho…ho hang tuah.
HARAPAN HAMPA
Tidakkah kau tahu
Betapa hatiku oh rindu
Tidakkah kau ngerti
Betapa cintaku oh suci
Jangan kau bimbang
Janganlah ragu
Kutetap kasih padamu
Tapi kini engkau tinggalkan
Diriku merana seorang
Tidakkah pernah kaurasakan
Betapa rinduku dendamkan
Harapanku kini
Hilang lenyap sudah
Bagai mimpi tiada berarti
Janganlah cintaku
Kau umpamakan bagai kembang
Segar dipakai dipuja sayang
Kalau t'lah layu dibuang
HARAPAN KECEWA
Bila kukenang kurenung
Remuk redam rasa tak tertanggung
Harapan bahagia nan membumbung
Terhampar hanyut terapung
Harapan untuk bersama
Mendirikan istana asmara
Berpadu kasih erat nan setia
Kiranya tak terlaksana
Harapanku kecewa
Dalam hati penuh kata kata
Dengar bujukkannya
Hanya dusta aku terperdaya
Alam keliling membisu
tak sepatah kata nan merayu
Hanya aku menanggung luka pilu
Tak seorangpun yang tau
HATI KAMA
Mengindang-ngindang padi huma
Mengindang dalam tampian
Memandang-mandang hati kama
Memandang dalam renungan
Bisik-berbisik pada pekerti mulia
Risik-merisik mana lahir asal usulnya
Mendengar suara lela lebur
Bertentangan mata panah arjuna
Terbayang senyuman bunga gugur
Siapa gerangan bagaikan betara
Adakah dia hamba sahaya
Ataupun bijak mentafsir mimpi
Mungkinkah jua benar diduga
Hingga terusik hati nurani
Tawanlah jiwa ku
Bebaskan sayap juwita
Turutlah janji ku
Tinggalkan segenap lara
Burung yang terbang
Salam utuskan salam
Pada renungan pandang
Selayang pandang
Bukan betara ( 2 x )
Atau pesona ( 2 x )
Insan biasa ( 2 x )
Ah....
HILANG TAK BERKESAN
Sungguh cantik manis hatiku tertawan
Wajahnya ayu rupawan, sayang
Bagai bulan di khayangan
Nun jauh di balik awan
Gayanya yang manja selalu dipuja
Rambutnya ikal berderai sayang
Membikin hati pemuda
Terkenang selalu padanya
Siapakah gerangan dirinya
Yang s'lalu datang menggoda
Dalam mimpi ia datang menjelma
Tapi hanya selayang pandang
Ia pun seg'ra menghilang
Ah, tapi sayang sayang
Hanya selayang pandang
Dia pun seg'ra menghilang, sayang
Dari pandangan mataku
Membikin hatiku rindu (3x)
HUJAN SEMALAM
Hujan semalam
Membuat rasa gelisah
sepi terasanya alam
Sejak berpisah
(*)
Peristiwa lama
Kenangan menyentuh jiwa
Rela kuberkorban nyawa
Keranamu dinda
Hujan membasah bumi
Aku teringat kisah
Ditabur padu disini
Tuk kenangan masa
Hujan semalam
Membawa seribu kenangan
Dua ikatannya insan
Hanya tinggal kenangan
(**)
Dua ikatannya insan
Hanya tinggal kenangan
IJUK
Yang mana rambut bila bersanding ijuk
Beras tak lah sama putih
Yang mana padi ha... mana ilalang ha...
Hampi tak dapat dibedakan
Bualan dan kasih sayang
*
Kukira sirih akan bertemu pinang
Suci kapur kau sajikan
Mengapa getah damar kau bawa
Menjadi kaca beling berbisa
Kaulah penyebabku luka
Hoooo…. haaaaa.......
Niatku mendulang intan
Tapi ku terdulang angin suaramu
Yang berbisik-bisik sayang
Yang berkata rindu kepadaku
Ha... ha...
Kupinta hidup serumah
Satu atap syah menikah kau tak mau
Malah kau putus-putuskan
Tali kasih sayang.. kepadaku
Kau ku sangka bulan… sayang
Yang dapat ku genggam… sayang
Rupanya kau bintang nan jauh
Tak mungkin dapat ku sentuh
INSAN & BUNGA
Bila musim bunga tiba
Halamanku indah berseri
Penuh bunga indah mempesona
Hati riang tak terperi
Bila musim gugur tiba
Bunga jatuh ke bumi juga
Hatiku pun iba melihatnya
Nasib bunga tiada lama
Begitu juga insan
Hidupnya seperti roda
Tak ubahnya bak bunga
Bila layu tak berharga
Kini sadarlah hai bunga
Kau mekar banyak yang memuja
Bila layu dikau tak berharga
Nasib bunga tiada lama
JALAK LENTENG
Pukul gendang kulit biawak
Sedikit tidak, sedikit tidak
Berdentum lagi hai berdentum lagi
Ke mana untung, ke mana untung
Hendak kubawa
Sedikit tidak, sedikit tidak
Beruntung lagi
Jalak lenteng hai ayamlah sabungan
Hatiku rindu mengenangkan tuan
Sakit sungguh kena jelatang
Sakit tak boleh, sakit tak boleh
Kubawa mandi hai kubawa mandi
Sakitlah sungguh, sakitlah sungguh
Hidup menumpang
Sakit tak boleh, sakit tak boleh
Kehendak hati
Jalak lenteng melayu lagu melayu
Hatiku sedih bertambah pilu
JANDA MUDA
Manis sungguh buah delima
Sungguh manis enak rasanya
Gadis ataupun janda bagiku ya sama saja
Asal pribadinya selalu berhati mulia
(**)
Cantik sungguh berkain batik
Tambah cantik pakai kebaya
Apalah artinya wanita berwajah cantik
Kalaulah hatinya selalu tidak setia
(*)
Lihat coba lihat ya mangga sibuah mangga
Baik ya kulitnya belum tentu baik isinya
Janda biar janda asalkan berhati mulia
Sigadis yang cantik belum tentu baik hatinya (**)
Buah duku dalam keranjang
Bawa pergi kekota raja
Apalah gunanya wanita mata keranjang
Cantikpun wajahnya bagiku tiada artinya
JANGAN TINGGALKAN DAKU
Jangan tinggal daku oh adik oh juwita
Karena sedang rindu padamu yang manis bermadu
Hanya dikau seorang adinda oh pujaan
Tempat kasih sayang harapan dimasa datang
Andai dinda pergi..
Daku teman tiada..
(Meratap sunyi hampa merana)
Ho.. oo...
Jangan tinggal daku oh dewi oh manisku
(Daku rindu selalu senyuman yang manis bermadu)
JODOH (ASHRAF)
Bunga tidak sekuntum didalam taman
Kumbang tidak seekor yang akan datang
Dunia tidak sebesar telapak tangan
Jangalah kau risau tak dapat pasangan
(*)
Angin segar bertiup pagi dan petang
Jodoh pasti bertemu setiap insan
Tak usah kau bersedih kesal dan bimbang
Pasti suatu hari jodoh akan datang
Kalau hanya berangan angan
Tapi takut nak lambai tangan
Sehingga tua rambut dah bertukar uban
Tak dapat jodoh jangan kata nasib badan
Pandang kanan pandang kekiri
Senyum manis jangan tersengit
Katakan sayang aku cinta padamu yang
Jangan buat macam musang menerkam ayam
JODOH TAK KEMANA
Burung camar terbang melayang
terbangnya sampai kelangit tinggi 2X
Betapa hati takkan riang
Abang kunanti sudah kembali 2X
Bunga rampai diracik racik
Abang kupandang smakin menarik
Bunga rampai harum baunya
Kalaulah jodoh tidak kemana
Asam digunung garam dilaut
dalam kuali bertemu juga 2X
Kalaulah sudah hati terpaut
Cincin dijari itu tandanya 2X
Bunga rampai diracik racik
Abang kupandang smakin menarik
Bunga rampai harum baunya
Kalaulah jodoh tidak kemana
JOHOR SPOT CLUB
Bahtera laju diair tenang
Bawa tembaga emas perunggu 2X
Jika hasrat ingin bertunang
Mengapa dinda lama menunggu 2X
Pinang2 saja manapula sirihnya
Pinang2 saja kapanpula kawinnya
Bawa tembaga emas perunggu
Dalam tautan ikatnya kain 2X
Kiranya dinda lama menunggu
Karean kanda ada yang lain 2X
Pinang2 saja manapula sirihnya
Pinang2 saja kapanpula kawinnya
KALAULAH KACA JADI INTAN
Kalaulah kaca menjadi intan
Teranglah malam.. ditangan kenangan
Kalaulah bulan jatuh keribah
Nikmatlah insan.. dialam dunia
(*)
Sudah ku tenung dan kupandang
Makin kurenung makin sayang
Siang dan malam kau terbayang
Didalam mimpi terkenang2
Apapun terjadi sehidup semati
Marilah kakanda pujaan hati
Mohon pada Tuhan hidup bahagia
Dunia akhirat ho..ho..ho..
(Bulan dan bintang menjadi saksi
Dimalam kenangan berpegangan tangan)
KELUHAN JIWA
Tahukah engkau kekasih
Sulingnya kutiupin waktu tengah malam
Adalah ratapan jiwaku nan sedih
Dan bingkisan dari penderitaan 2X
Tahukah engkau Wahai teruna
Angin berhembus kau kutanyakan
Awan berarak kau kupesankan
Musafir lalu berat kusapa
Kupesan engkau kembali pulang
Karena tak tahan menanggung rindu
Bila tlahlah jalan seorang
Bagai tampakku engkau melenggang
Malambai dengan kasih dan sayang 2x
Teringat aku masa dahulu
Masa indah yang penuh rindu
Tapi dimana kini oh kekasihku
Kupesan engkau diangin lalu
Sambutlah salam keluhan jiwaku
KENANGAN SAJA
Duhai Adek cantik rupawan
Bolehkah Kite Berkenalan
Hatiku kini tlah tertawan
Tak dapat aku melupakan
Kutunggu engkau simpang marenan
Ketitipapan makan durian
Sedihnya engkau bergandeng tangan
Betapa hatiku kecewa
Duhai Adek berlesung pipit
Bolehkah adek abang cubit
Siang dan malam terbawa mimpi
seakan kite berdua
Duhai Adek berlesung pipit
Kalau abang cubit jangan menjerit
Siang dan malam terbawa mimpi
seakan kite bersama
Kini kau jauh dimata
Tinggal kenangan saja
Namun kutetap berdoa
semoga engkau berbahagia 2X
Namun kutetap berdoa
semoga engkau berbahagia
KESETIAANMU
Tidak Kusadari Setahun berlalu
Membuatku resah dalam menantimu
Bunga yang berkembang mungkin akan layu
Tanpa belai kasih darimu
Masihkah dirimu sayang kepadamu
Walaupun kau jauh teguhkan imanmu
Cintaku padamu usah engkau ragu
Kutabah dalam menantimu
(*)
Janji yang kau ucapkan
Jangan hanya dibibir saja
Kasih yang kau berikan
Jangan hanya harapan saja
Kuharap kesetiaanmu
Walaupun kuharus menunggu
Kuingin cinta sucimu
Bukanlah harapan yang palsu
Kembalilah sayang datang kepadaku
Setahun lamanya daku menantimu
Teganya hatimu meninggalkan daku
Datanglah wahai kekasihku
KESUNYIAN JIWA
Masih kuterkenang
Malam purnama terang
Kalau kau berjanji untuk setia hati
Bersama bulan dan bintang
Yang menjadi saksi
Apa yang kau kata
Sungguh manis terasa
Baik kau ulangi untuk pegangan hati
Semoga takkan berpisah
Itu yang kupinta
Tapi tak kusangka
Kau hanya berdusta
Untuk hidup bersama
Baru kini terasa
Kalau kau tak sudi
Janganlah berjanji
Coba kau bayangkan
Nasibku ini
Masa bahagia
Tinggal kenangan saja
Cita-cita yang mulia
hanya khayalan belaka
Kini hampa yang kurasa
Kesunyian jiwa
KHAYALAN PENYAIR
Kawanku yang setia..ialah bayangan
Hidup didunia hayal didalam angan-angan
Kuturuti ajakan melukis nyanyi jiwa 2x
Terkenang dan memuji menangis dan tertawa 2x
Mengapa kau menghayal.. khayal menggoda hati 2x
Karena aku haus pada keindahan
Bagai musafir haus ditengah padang pasir
Berhajad ingin minum seteguk air
Begirulah dahaga jiwa penyair
KUMBANG JATI
Jika Bungamu Kembang Diu Dalam Taman
Ambilkan Air Lalu Kau Siramkan
Jangan Biarkan Bungamu Merana
Dihambat Panas Sejadi-Jadinya
Dipijak Orang Tanda Tak Berguna
Jika Bungamu Mewangi Restu
Suntinglah Segra Dengan Rasa Mesra
Janganlah Tunggu Bunga-Bungamu Layu
Nanti Disunting Si Orang Lalu
Kecewa Kalbu Karna Cemburu
Hoooo Insan Yang Tiada Merasa
Betapa Nikmat Harumnya
Tidaklah Menghiraukan Bunga
Hoooo Insan Yang Poandai Menilai
Akan Keindahan Warna Aneka Bunga
Sungguh Beruntung Bunga Yang Dijaga
Dipupuk Dan Disiramilah Juga
Oleh Orang Yang Bijak Dan Mengerti
Menjaga Bunga Depenuh Hati
Dari Godaan Si Kumbang Jati
KUNANTI
Kunanti apa yang kunanti
Kududuk terasa bagaikan duri
Kunanti dilarut malam tiada kau hiraukan
Walaupun embun pagi bercucuran
(*)
Kutermenung sambil menyanyi
Angin malam berhembus tak menyapa
Kutau dikau rembulan dilangit yang tinggi
Cahayamu menerang alam maya
Ingin kududuk dalam cahayamu
Tapi sayang kau menghilang ditutupi malu
Besar hasratku diciptakan
Inginku memeluk mahligai cinta
Tapi apa dayaku seorang kelana
Layu bagaikan bunga tak bersiram
KUPANG DIPALU
Kompang dipalu pengantin baru
Duduk bersanding tersipu malu
Kompang dipalu pengantin malu
Moga bahagia ke anak cucu
Kami doakan moga bahagia
Selamat sejahtera hingga akhir zaman
Mempelai tersenyum manis
Air mawar direnjis-renjis
Bunga manggar indah berseri
Oh….. senyum tawa dan gembira
Sanak saudara semua oh indahnya
Merahnya inai di jari
Tanda kasih dah termateri
Ikatan raja sehari
Oh…. Hari yang dinanti-nanti
Sudahlah menjelma kini kekal dan abadi
Selamat pengantin baru
Moga kekal ke anak cucu
Selamat pengantin baru
KUTANAM SELASIH
Kutanam selasih.. kutanamkan
Diujung halaman
Mengenangkan kasih.. wahai sayang
yang aku tinggalkan
Kusiram selasih.. kusiramkan
Diujung halaman
Mengenangkan kasih.. Ahai sayang
Lambang percintaan
(*)
Hai cendana dewi.. kasih yang kurindu
Kukenang selalu
Sayang...
Moga takkan layu..
Cinta yang sejati Kekal dan abadi
Hai cendana dewi.. kau tetap kupuja
janganlah kau bimbang
Sayang...
Kau tetapkan pulang disisi kusayang
Membawa harapan
(Kusiram selasih.. kusiramkan
Diujung halaman
Mengenangkan kasih.. Ahai sayang
Lambang percintaan)
LAILA ADIK MANJA
Mengapalah nasib
Adikku manja
Apalah nasib
Jadi begini
Menanggung seksa
Adikku manja
Menanggung seksa setiap hari
Mak tak ada (2x)
Ayah tak kembali
Adikku manja
Mak tak ada
Ayah takkan kembali
Aduhailah manja azabnya kita
Dibuat mak tiri
Kalaulah ada adikku manja (2x)
Kalaulah ada emak sejati
Tentulah kita adikku manja
Tentulah kita tak jadi begini
Dimaki dihamun (2x)
Setiap hariAdikku manja
Dimaki dihamun setiap hari
Aduhailah manja dibuat seperti hamba abdi
LAILA CANGGUNG
Laila canggung..
Laila.. canggung..
Laila resah.. hatinya bingung…
*
Engkau di puji engkau di puja… Laila
Pandai menari cantik parasnya
Kemana-mana senyum di bawa… Laila
Riang selasih bertemu gula
Tetapi bunga nasibnya bunga… Laila
Rayu di rayu kumbang nan lalu
Laila canggung.. Laila canggung
Laila resah…. hatinya bingung
Laila canggung… Laila canggung
Laila resah… hatinya bingung
Tinggal seruas ujungnya tebu
Tebu tawar rasanya…
Laila canggung pada hatinya
Karna bercinta putus bercinta..
Punai terlepas dari genggaman
Kasih pujaan...
Laila bingung apa sebabnya
Salah tiada dalam bercinta
**
Laila canggung… Laila canggung
Laila resah.. hatinya bingung
Laila canggung… Laila canggung
Laila resah.. hatinya bingung
LAKSAMANA MATI DIBUNUH
Sayang laksamana mati dibunuh
Mati dibunuh datuk menteri
Sayang laksamana mati dibunuh
Aduhailah sayang
Mati dibunuh datuk menteri
Tuan umpama minyak yang penuh
Sedikit pun tidak melimpah lagi
Tuan umpama minyak yang penuh
Aduhailah sayang
Sedikit pun tidak melimpah lagi
Sayang laksamana mati dibunuh
Mati dibunuh datuk panglima
Sayang laksamana mati dibunuh
Aduhailah sayang
Mati dibunuh datuk panglima
Bukan tanaman tak mahu tumbuh
Laksamana sayang
Kiranya bumi tak menerima 2X
LAKSAMANA RAJA DILAUT
Zapin. . .
Aku dendangkan…. Lagu.. melayu. . .
Pelipur hati. . . Pelipur lara. . .
Cahaya manis kilau gemilau
Digantung tabir indah menawan
Aku bernyanyi lagu zapin Riau
Moga hadirin aduhai sayang… jadi terkesan
Kembanglah goyang atas kepala
Lipatlah pandang sanggul dipadu
Kita berdendang bersuka ria
Lagulah zapin aduhai sayang rentak melayu
Reff:
Laksmana raja di Laut
Bersemayam di bukit batu
Ahai… hati siapa, ahai… tak terpaut
Mendengar lagu zapin melayu
Membawa tepak hantaran belanja
Bertatak perak indah berseri
Kami bertandak menghidup budaya
Tidak Melayu aduhai sayang hilang di bumi
Petiklah gambus sayang lantang berbunyi
Disambut dengan hengkah beruah
Saya bernyanyi sampai disini
Mudah-mudahan hadirin semua menjadi puas
LAMBAIAN TERAKHIR
Bisikan Keluhan Hasrat Hati
Diakhir Jambangan Kisah Sedih
Katakan Padanya Aku Pergi
Membawa Derita Sendiri
Rayuan Suara Hati Hamba
Mengukir Kenangan Penuh Duka
Didalam Hati Ini Bertanya
Dosakah Aku Kepadanya
Ku Pergi Dengan Harapan
Mencari Teman Seiring Jalan
Kunanti Saat Gemilang
Bilakah Tercapai Tujuan
Lambaian Terakhir Ku Berikan
Tandanya Berpisah Dua Insan
Yang Lama Janganlah Di Kenang
Anggaplah Bisikan Kelana
Kelana.....Kelana.....Kelana
LANCANG KUNING
Lancang kuning 2X berlayar malam, Hai berlayar malam
Haluan menuju haluan menuju ke laut dalam
Lancang kuning berlayar malam
Lancang kuning berlayar malam
Kalau nakhoda 2X kuranglah paham, Hai kuranglah paham
Alamatlah kapal alamatlah kapal akan tenggelam
Lancang kuning berlayar malam
Lancang kuning berlayar malam
Lancang kuning 2X menentang badai, Hai menentang badai
Tali kemudi tali kemudi berpilin tiga
Lancang kuning menentang badai
Lancang kuning menentang badai
Slamat kapal 2X menuju pantai, Hai menuju pantai
Pelautlah pulang pelautlah pulang dengan gembira
Lancang kuning menuju pantai
Pelaut pulang dengan gembira
LAYAR KERTAS
Berita...tentang cintamu...
Kini tersiar...angin berkata
Berita cinta yang tersembunyi
Kini tersiar angin berkata
Dibalik tirai
kubuka pintu hatiku (2x)
mengharap sentuhan cinta
Biduk ku tersandung...(ha...ha...)
Biduk ku tersandung
Tersandung si batu karang
Hati selalu binggung
Kemana tempat bernaung....
Bukti pinangan... (ah...sumpah janji)
Hanya sebagai... (ah...hiasan saji)
Bertegur sapa... (ah...manis sekali)
Engkau menjual... (ah...hiasan mimpi)
Tubuhku lelah sekali
Berdayung tak pernah pasti
Bidukku layarnya kertas
Yang sedang terbakar api
Tubuhku lelah sekali
Berdayung tak pernah pasti
Bidukku layarnya kertas
Yang sedang terbakar api
LEMBARAN TERAKHIR
Bisikan keluhan hasrat hati
Diakhir jambangan kisah sedih
Katakan padanya aku pergi
Membawa derita sendiri
Rayuan suara hati hamba
Mengiring sesalan tak terhingga
Meratap menangis tiada guna
Yang lalu tak usah ditanya
Ku pergi dengan harapan
Cari teman seiring jalan
Ku nanti saat gemilang
Bila tercapai tujuan
Lembaran terakhir ku berikan
Tandanya berpisah dua insan
Tiada kandungan kata mesra
Hanya bingkisan kelana
MABUK KEPAYANG
Bukan hati tak kasih sayang
BUkan hati tak rindu dendam
Sayang simanis tak berteman
Jalan seorang
Ingin bertanya siapa nama
Tapi dimanakah rumahnya
Mungkin dia ada yang punya
Aduh manisnya
Tak tahan kusenyumannya
Merasuk kedalam jiwa
Bukan hati tak kasih sayang
Bukan hati tak rindu dendam
Jumpa simanis hati senang
Mabuk kepayang
MAK INANG CINA
Mak inang cina..
Mak inang cina beli kelapa 2X
Beli kelapa..
Beli kelapa kekampung baru 2X
Marilah sama..
Marilah sama kita gembira 2X
Dengarkan lagu
Mak inang cina lagu melayu 2X
Cinalah gemuk..
Cinalah gemuk membuka kedai 2X
Menjual ember..
Menjual ember denganlah pasu 2X
Bertepuk tangan..
Bertepuk tangan kita beramai 2X
Hilangkan resah..
Hilangkan resah hati yang pilu 2X
Kalaulah tuan..
Kalaulah tuan menuntut ilmu 2X
Menuntut ilmu..
Aduhai sayang kenegeri cina 2X
Jadilah orang..
Jadilah orang jangan pemalu 2X
Kalau pemalu..
Banyak orang jadi tak suka 2X
MAKAN SIRIH
Makanlah sirih berpinanglah tidak
Berpinanglah tidak
Sirihlah adeu di bukit Tiati 2X
Toleh ke kiri ke kanan pun tidak
Ke kanan pun tidak
Barulah ku tahu dagang tiaki 2X
Makanlah sirih mohon berhenti
Putra mahkota memakan sirih
Hai memakan sirih
Datuk panglima bermain pedang
Putusnya kasih janganlah bersedih
Hai jangan bersedih
Kalau bersedih tentu kan menangis
Kasih yang putus janganlah di kenang
Hai janganlah dikenang
Sudah menjadi hai si orang lain
Makanlah sirih berlarut malam 2X
MALAM KU BERMIMPI
Malam kubermimpi hai dengan satu bintang
Berkata padaku dijendela
Kulihat kanda tersenyum memandang
Asmara bergelora meresap kedada
Malam kuterlihat oh sekuntum cantiknya
Baumnya harum menarik hati
Tak sanggup menahan rasa asmara
Meresap mendalam merasuk dijiwa
(*)
Sayang jauh dibalik awan
Wajahmu tetap berseri seri
Laksana bulan sedang mengambang
Menawan dan menggoncang dalam kalbu
Oh angin meniup bawa daku kesana
Hasratku ingin bersama sama
Tak tahan rasa hati menderita
Gelora asmara selalu menggoda
MENANTI JODOH
Sirih dikapur beserta pinang 2X
Untuk makanan hai bujang kelana 2X
Orang tak ada jangan dikenang 2X
Abanglah datang membawa bahagia 2X
Makanlah sirih ini
Dibuat untuk penganti
Sirihku terpuji hai sedap sekali
Jangalah tidak sudi 2X
Indragiri pasirnya lumat 2X
Tempat bermandi hai dihari senja 2X
Bagaikan Nabi kasihkan umat 2X
Begitulah saya hai kasihkan dinda 2X
Perahu kutak membawa kain 2X
Cuacalah tenang berarakkan mega 2X
Niatku tidak pada yang lain 2X
Adik seorang hai tidaklah dua 2X
(*)
Ramailah ramai kita
Menyanyi bersama sama
Melihat pengantin yang duduk bersanding
Yang suka sama suka
Suka bersama suka
Seia dan sekata
Menyanyi semua bersama gembira
Sekata sama sama
NIRMALA
Diciptakan seorang insan
Lembut hati bak redup pandangan
Pabila berkata
Seluruh alam menyaksikan kesyahduan
Bagai tersentuh rasa percaya
kTika terdengarkan
Aduhai...
Telah jauh berkelana entah di mana
Ada rasa hanya kuntum kasihnya
Khabar itu merelakan perjalanannya
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya
Biar panas membakar,Biar ranjau mencabar
Telah mekar hati seindah purnama
Dipujuk segala rajuk
Sepi rindu adakala
Meracun imannya
(Biar panas membakar,Biar ranjau mencabar
Hati mekar seindah purnama)
Siapa menyapa bagai pelita
Arah yang menghilang tika gelita
(Duhai kasih bulan saksi)
Tatap tidak ditatap
Kotakan di dada yang terdetik
Temukan sang cinta
(Angin pun mula bercerita
Semesta nyata terpedaya)
Kekasih tak berbahasa
Getir fikir derita mengharap
Suara...
(Tangis bagai gerimis,Hati bak tasik pedih
Cuba cari hakikat, Temukan azimat)
(Kasih gundah gerhana,Diam tak berirama
Gusar tambah gementar,Tak tertanggung rasa)
Nun dari sana
Telah turun berbicara
Sang kesuma bidadari syurgawi
Sesungguhnya berkasihlah
Di antara manusia
Perindah segala kata-kata
Bahagia itu janjinya
Mengapa kita sengketa
Rentaslah jalan terbuka
Tanpa dusta
(Telah teguh di garis... Karma!)
Telah jauh berkelana entah di mana
Ada rasa hanya kuntum kasihnya
Khabar itu merelakan perjalanannya
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya
Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Telah mekar hati seindah purnama
Dipujuk segala rajuk
Sepi rindu adakala
Meracun imannya
(Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Hati mekar seindah purnama)
Tangis bagai gerimis
Hati bak tasik pedih
Cuba cari hakikat
Temukan azimat
Kasih gundah gerhana
Diam tak berirama
Gusar tambah gementar
Tak tertanggung rasa
PAK NGAH BALEK
Tetak dahan sikayu bulat ..
Dibawa orang dari sempadan
Pulau bintan pulau penyengat ahai…
Bagaikan bunga kembang setaman 2x
Hai pak ngah balek
Bulan mengambang….
Pak ngah balek hari dah siang 2x
Orang berlayar pulau penyengat..
Membawa kundur berkaki-kaki
Pemimpin jujur mendapat berkat ahai…
Doa dan syukur pada Illahi 2x
Hai pak ngah balek bulan mengambang….
Pak ngah balek hari dah siang
Lebat bunge berbatang-batang
Untuk di rangkai diatas piring
Adat lembaga sama dipegang
Bagai pengantin duduk bersanding 2x
Hai pak ngah balek
Bulan mengambang….
Pak ngah balek hari dah siang 4x
PASIH ROBOH
Pasir putih dipinggir kali
Pasir roboh..
Pasir putih dipinggir kali
Pekan menyabung..
Pekan menyabung ayam berlage.. sayang
Pasir roboh..
Pekan menyabung ayam berlage.. sayang
Kasih tak boleh dijual beli
Pasir roboh..
Kasih tak boleh dijual beli
Bukannya benda...
Bukannya benda buat berniaga.. sayang
Pasir roboh..
Bukannya benda buat berniaga.. sayang
Pasir roboh..
PATAH HATI
Patah hati terus merajuk
Merajuklah sampai
Merajuklah sampai ke hutan belukar
Hatiku yang panas
Hatiku yang panas kembalilah sejuk
Sayang burung terbang
Burung terbang kembali ke sangkar
Hendak dirajuk air diruang
Langitlah mendung
Langitlah mendung hujannya tidak
Apalah dirajuk
Apa dirajuk kepadalah orang
Sayang entahkan kasih
Entahkan kasih entahkan tidak
PATAH KEMUDI
Patah kemudi..
Patah kemudi dilaut tenang
Haluan menuju..
Haluan menuju laut utara 2X
Lautan luas..
Laut luas.. boleh dirana
Asalkan dapat..
Asalkan dapat hidup bahagia 2X
Perahu karam..
Perahu karam dimalam hari
Dipukul ombak..
Dipukul ombak dari selatan 2X
Lautan luas..
Laut luas.. boleh arungi
Asal nahkoda..
Asal nahkoda tau pedoman 2X
Asal nahkoda..
Asal nahkoda tau pedoman....
PATAH KEMUDI (HAMDAN ATT)
Kejambi Sudah 2X.. Ke Sumba Sudah (Ke Sumba Sudah)
Cari Cendana 2X.. Ke Padang Kain .... Ohhh
Berjanji Sudah 2X.. Bersumpah Sudah….
Tapi Cintanya 2X.. Pada Yang Lain ....
Ohhh… Berjanji Sudah Bersumpah Sudah
Tapi Cintanya Pada Yang Lain
Kembanglah Jadi 2X.. Putik Berganti (Putik Berganti)
Mawar Kelantan 2X.. Saya Sembahkan .... Ohh
Kalaulah Janji 2X.. Adik Tepati
Nyawa Di Badan 2X.. Saya Serahkan ....
Ohh… Kalaulah Janji Adik Tepati
Nyawa Di Badan Saya Serahkan
(*)
(Benang Kupintal Diruncing Parang
Sedang Kucinta Disunting Orang)
Serupa Burung DiRimba Jati
Meratap Nasib DiPetang Sepi
Rupaku Murung Dii melati
Mengharap Kasih DiJelang Mimpi
Hilir Dan Mudik Bimbang Mencari
Bagaikan Biduk Patah Kemudi
Ohh… Hilir Dan Mudik Bimbang Mencari
Bagaikan Biduk Patah Kemudi
Anggur Kureguk 2X..Berkering2 (Berkering2)
Bingkaikan Cermin 2X.. Emas Berbatu Ohh…
Hancurku Remuk 2X.. Berkeping-Keping
Bagaikan Cermin 2X.. Hempas Ke Batu Ohh…
Hancurku Remuk Berkeping-Keping
Bagaikan Cermin Hempas Ke Batu
PAUTAN HATI
Oranglah kampung menanak pulut
Pulut ditanak hai ladang ditengah landang 2X
Kalau hati sudah terpaut
Rindu selalu memandang ingin memandang 2X
Anaklah dara memetik kemabng
Kembang dijual hai lama kepekan lama 2X
Hati terpaut padamu abang
Makan tak enak hai lena tidur tak lena 2X
Anak nelayan pergi kelaut
Hendak mengail sembilang ikan sembilang 2X
Kini hati sudah terpaut
Wajahmu abang terbayang selalu terbayang 2X
Orang melayu memetik rimbang
Rimbang dipetik hai hari disiang hari 2X
Bagaimana hati tak bimbang
Pautan hati kembali belum kembali 2X
PERIGI BIRU
Wahai perigi.. perigi, airnya biru
Tempat bermain.. bermain, pari dan mambang
Mohon izinkan hamba merayu ibu
Izinkan hampa merayu ibu
Bagi penawar hatiku yang bimbang
Wahai bunda.. ibu kandungku
Wahai bundaku.. bundaku, siikan kaloi
Timbulah bunda oi.. timbulah, tunjukkan diri
Nasi malukut dengan sayur keladi
Nasi melukut sayur keladi
Untuk bundaku dipagi hari
wahai bunda.. ibu kandungku
PERGI TANPA RELAKU
Kemana perginya hati
Kemana hilangnya rasa
Kini kau menghilang diri sayang
Untuk insan yang kau puja
(*)
Kutakkan berkecil hati
Kutakkan rasa kecewa
Walaupun pedih pilu dihati
Kau kuiring senyum mesra
Ingatlah kau wahai jelita
Hati ini untukmu saja
Duhai kasih sanjungan kalbu
Engkau pergi tanpa relaku
Hatiku kau curi kini
Kau bawa pergi bersama
Kering sudah taman sanubari
Kau kukirim senyum indah
PERWIRA
Perwira...
Dikaulah harapan hati
Penghibur kala sunyi
Pergilah berbakti
Membela pertiwi
Perwira..
Janganlah segan dan bimbang
Untuk pergi berjuang
Andainya kau gugur
Jasamu dikenang
(*)
Dengarlah lagu kucipta
Gubahan mesra dan manja
Sebagai ganti diri
Bersama kau berbakti
Untuk ibu pertiwi
Kakanda dimedan perang
Adinda dimedan seni
Sama2 berjuang sama2 berbakti
Semoga tabah hati
Majulah kakanda maju
Jangan tinggi diri
Dinda mohon doa restu
Rela sehidup semati bersamamu
Perwiraku...
PUCUK PISANG
Pucuklah pisang sibunga rampai
Hamu semerbak disenjalah hari
Sunggulah bimbang kasih tak sampai
Tinggallah daku seorang diri
La….la….
Pucuklah pisang sibunga rampai
La….. la….
Hatiku sedih kasih tak sampai
Pucuklah pisang warnanya hijau
Diterpa angin gugurlah ke bumi
Hatiku sedih mengenang dikau
Terbawa sampai kedalam mimpi
La…… la…
Pucuklah pisang warnanya hijau
La…… la….
Hatiku sedih mengenang dikau
PUTIH KUNING
(*)
Kalau bambu dah kuning
Tolong belahkan tuan 2X
Adik yang putih kuning
Aduhai sayang selalu menggoda 2X
Sungguhlah kuning sibuah nangka
Yang putih kuning genitlah orangnya
Sungguhlah kuning sibuah padi
Kalau dikerling semakin menjadi (**)
Kalau hendak berakit
Bawa jala dan jaring 2X
Kalau hati dah sakit
Aduhai sayang cari siputih kuning 2X
Sibuah nangka banyak getahnya
Hati merana karena sidia
Sibuah duku kulitnya kuning
Hati merindu siputih kuning (*)
(**)
Hijau sidaun sirih
Pahit kalau digigit 2X
Risau hatiku sedih
Aduhai sayang sakit bagai digigit 2X
Sibuah berkat sikulang kaling
Hati terpikat siputih kuning
Semangka merah banyak bijinya
Bibirnya merah ada madunya
PUTUS HARAPAN
Jauh.. jauh..
engkau kini pergi jauh
Tinggalkan diriku sendiri
Merana didalam menanti 2X
Sunyi.. sunyi..
Dunia terasa sunyi
Tiada senyuman ceria
Hanyalah hati nan gelisah 2X
Kapankah berakhir derita ini
Jiwaku tak sanggup menanggung siksa
Betapa malangnya nasibku ini
Baru bercinta sudah kecewa
Putus sudah harapan hati
Untuk berjumpa
Hilang sudah harapan jiwa
Untuk bersama
RAJA & DAYANG
Inilah kisah sepasang kekasih sejati
Legenda ini terjadi di indragiri
Cinta mereka berakhir dengan tradisi
Kemurnian cinta berujung derita jiwa
Cinta yang terluka berkelana entah kemana
Gelombang badai menerpa haluan cinta
Sang bulan merana jiwapun termakan perih
Para pujangga bertahta embun bukanlah buih
Bunga dan kumbang Tiada bersinar lagi
Jalinan asmara tertulis dalam syairlah lagi
Mungkinkah raja dan dayang menjadi satu
Ikatan jiwa merana sepanjang masa
RAJA PERKASA
Tarian sembah.. tarian sikapur sirih
Rakitkulem rakitsaki
Pergi berlayar mencari cinta
Sang bulan dinegeri orang
Duduk termenung dihaluan
Pucuk dicinta ulampun tiba
Sang bulan merindu cinta
(*)
Hati yang bahagia terlukis didalam jiwa
Gelombang badai mengantar tali rajut asmara
Raja perkasa membawa putri yang jelita
Impian berujung tirai cahaya sang rembulan..
Cahaya sang rembulan...
Hati bahagia rakitkulim jadi teman setia
Jalinan terbina tanah asmara
Duhai sang bulan..Bahagia ini kubawa berlayar
(**)
Kubawa berayar... Dst
RAYUAN MAUT
Sungguh tiada ku duga
Dikau insan yang selalu ku puja
Bertahun tahun ku percaya
Bertahun tahun ku tetap setia
Sungguh tiada ku kira
Dikau telah membuat kecewa
Janjiku hidup bahagia
Namun kini hampa belaka
Semoga kau bahagia selalu
Bersama kasih mu yang baru
Biar ku terpaku sendiri
Bersama nasibku begini
Sungguh tepat peribahasa
Mengatakan kepada kita semua
Sudah memang tida bertunas
Rayuan maut pastikan terulang
RENUNGKANLAH
Rasa cinta pasti ada
Pada makhluk yang bernyawa
Sejak lama sampai kini
Tetap suci dan abadi
Takkan hilang selamanya
Sampai datang akhir masa
Takkan hilang selamanya
Sampai datang akhir masa
Renungkanlah....
Perasaan insan sama
Ingin cinta dan dicinta
Bukan ciptaan manusia
Tapi takdir Yang Kuasa
Janganlah engkau pungkiri
Segala yang Tuhan beri
RINDU KAMPUNG
Bila kudengar irama lagu
Hatiku sedih bertambah rindu
Teringat kampung halaman jauh
Menatap langit merenung diri
Dimana kini kawan nan lama
Adakah engkau masih disana
Lama merana diamuk sepi
Karena musin tlah berganti
(*)
Kini tinggal kenangan lama
Aku jauh dirantau orang
Rindu terbayang diruang mata
Rasa nak terbang melayang
Bila malampun datang menjelang
Meratap sunyi hampa merana
Tak sabar rasanya kumenanti
Bilakah masa nak bersua
(**)
Tak sabar rasanya kumenanti
Bilakah masa nak bersua
SAJALI
Anakku Sazali dengarlah
Lagu yang ayahanda karangi
Sifatkan laguku hai anak
Sebagai sahabatmu nanti
Anakku Sazali juwita
Laguku jadikan pelita
Penyuluh di gelap gelita
Pemandu ke puncak bahagia
Andainya kamilah kembali
Menyahut panggilan Ilahi
Laguku sebagai ganti
Dijiwamu hidup abadi
Menjagamu wahai Sazali
Anakku Sazali dengarlah
Lagu yang ayahanda karangi
Sifatkan laguku hai anak
Sebagai sahabatmu nanti
SAKITNYA DIMADU
Manis ya manis yang manis rasanya madu
Pahit ya pahit yang pahit rasa empedu
Siapa bilang enaknya hidup dimadu
Lukanya hati bagaikan kena sembilu 2X
Sehari yang tua sehari untuk yang muda
Tiada ketenangan didalam berumah tangga
Sungguhlah pahit empedu rasa empedu
Sama pahitnya ya zadam rasanya zadam
Sungguhlah sakit dimadu hidup dimadu
Kalaulah tidur mengigau setiap malam 2X
Terasa pedihnya kalau sibuyung bertanya
Mengapa ayahnya tak betah tinggal dirumah
Pada empedu pahitlah makan peria
Walaupun pahit berguna sangat berguna
Pada dimadu baiklah bercerai saja
Tidur terasa bagaikan dalam neraka 2X
Sehari yang tua sehari untuk yang muda
Tiada ketenangan didalam berumah tangga
Terasa pedihnya kalau sibuyung bertanya
Mengapa ayahnya tak betah tinggal dirumah
SALAMAH
Bertamasya Salamah
Sabar dulu kakanda
Kita kembali mintalah izin ayah dan bunda
Sungguh jujur hatimu
Sudah tentu kandaku
Karna kutaat ayah dan ibu sejak dahulu
Mari segera kita berjumpa
Itulah dia yang dinda pinta
Patut kupuja seorang wanita hatinya mulia
Memang sudah mestinya sopan santun dijaga
Mari kita bersam menuju bahagia
Oh Salamah.. lalalala...
Oh Salamah.. lalalala...
SAYANG MUSALMAH
Ahai..
Sayang Musalmah 2X..
Memakai sanggul
Ahai..
Turun kesawah 2x..
menanam padi (2X)
Emas sekoya dapat kupikul
Aku tak sanggup menanggung budi (2X)
Ahai..
Turun kesawah 2x..
menanam padi
Ahai..
Hendak dijual 2X..
kepekan lama 2X
Jangan selalu menanggung budi
Keraplah kali jadi bencana 2X
SELENDANG SUTERA
Apa gunanya selendang sutera
Kalaulah tidak dengan bajunya 2X
Apa gunanya saya bercinta
Kalau hatinya bercabang dua 2X
Apa gunanya berkain batik
Kalaulah tidak dengan bajunya 2X
Apa gunanya beristri cantik
Kalaulah tidak jujur hatinya 2X
Kalau kutau peri pahit
Tidak kugulai dalam belanga 2X
Kalau kutau bercinta sakit
Tidak kumulai dari semula 2X
Apa gunanya berkain batik
Kalaulah tidak dengan bajunya 2X
Apa gunanya beristri cantik
Kalaulah tidak jujur hatinya 2X
SEMINGGU DIMALAYSIA
Mengapa adik wajahmu kini muram selalu
Betapa tidak 2X.. sedih hatiku
Coba katakan apa maksudmu kuingin tau
Karena abang 2X.. kan pergi jauh
(*)
Abangkan pergi 2X.. tak akan lama
Hanya seminggu duhai sayangku diMalaysia
Tak usah bimbang 2X.. kasih sayangku
Bagaimanapun kan kucurahkan hanya untukmu
Hapuslah air matamu jangan menangis sayang
Sungguh katamu 2X.. kan kudoakan
Mengapa adik wajahmu kini muram selalu
Karena abang 2X.. kan pergi jauh
SELAMAT PENGATIN BARU
Selamat pengatin baru
Selamat berbahgia
Selamat keanak cucu
Selamat sejahtera
Semoga berpanjangnya
Semoga berkekalan
Semoga satu tujuan
Semoga damai
Hidup mestilah rukun
Sabar paling perlu
Cinta setiap hari
Senyum mesti selalu
SERAMPANG LAUT
Sudah lah rapuh kayu keranji 2x
Turun pepaye ambil meranti 2x
Kalau lah sungguh kate dan janji 2x
Tidak kan saye mencari ganti 2x
Ikan pelate siikan parang 2x
Ikan gurame gugur sisiknye 2x
Tak pandai saye kate sembarang 2x
Belah dade tengok isinye 2x
Buai buai sibuai kaduk 2x
Kaduk mandi didalam rimbe 2x
Kalau dah panjang janggut Atuk 2x
Boleh dibuat tali timbe 2x
Hendak diketam sipadi pulut 2x
Tolong letak dekat telage 2x
Putih isai putih janggut 2x
Panjanglau umur kawin juge 2x
SEROJA
(**)
Mari menyusun seroja bunga seroja
Hiasan sanggul remaja putri remaja
Rupa nan elok Dimanja jangan dimanja
Pujalah dia oh saja sekedar saja
(*)
Mengapa kau bermenung
Oh sayang berhati bingung
Mengapa kau bermenung
Oh sayang berhati bingung
Janganlah engkau percaya dengan asmara
Janganlah engkau percaya dengan asmara
Sekarang bukan bermenung jaman bermenung
Sekarang bukan bermenung jaman bermenung
Mari bersama oh adik memetik bunga
Mari bersama oh adik memetik bunga
SITI PAYUNG
Sitilah payung putri jauh hari
Kisah terjadi diBatubara
Sitilah payung putri jauh hari
Kisah terjadi diBatubara
Duduk termenung seorang diri
Ahai siti payung
Mengenang kasih sayang
Mengenang kasih jauh dimata
Duduk termenung seorang diri
Ahai siti payung
Mengenang kasih sayang
Mengenang kasih jauh dimata
SRI BANANG
Layang Layang bertali benang
Putuslah benang...putuslah benang
Tali berganti 2X
Siang dan malam duduk mengenang
Ahai orang dikenang.. orang dikenang
Tak ambil peduli 2X
Nyiur gading puncak mahligai
Masak ketupat.. masak ketupat
Berisi inti 2X
Hancurlah Daging tulang bercerai
Ahai belum kudapat.. belum kudapat
Hai belum berhenti 2X
SRI BANANG (CEWEK)
Fajar membayang Hai merekak pagi
Terdengar azan..
Terdengar azan sunyi memecah sunyi
Fajar membayang Hai merekak pagi
Terdengar azan..
Aduhai sayang memecah sunyi
Terbujur badan diri.. seorang diri
Ahai..beratapkan langit
Beratapkan langit bertikarkan bumi
Terbujurlah badan sayang..
Terbujurlah badan seorang diri
Beratapkan langit..
Beratapkan langit bertikarkan bumi
SRI KEDAH
Pagilah pagi 2X, pergi keladang
Hendak menyemai 2X, sibenih padi 2X
Berapa tinggi 2X, tuan
sigunung ledang aduhai sayang
Tinggilah lagi tuan.. harapan hati
Tujuhlah lubuk 2X, sembilan kolam
Mana yg dalam 2X, belum kutau 2X
Kutangkap merbuk 2X, balam
Kulepas balam aduhai sayang
Mana bertuah tuan.. belum kutau 2X
SRI MAHLIGAI
Sri mahligai... ditamanlah raja
Hai.. ditaman raja
Mari bersemayang... putrilah suri
Ahai.. putrilah suri
Emaslah dan perak tidak berharga
Sri mahligai ahai..emasnya
Budilah bahasa dipandang tinggi
Emaslah dan perak tidak berharga
Sri mahligai ahai..emasnya
Budilah bahasa dipandang tinggi
Sri mahligai tinggi merawang
Ahai.. tinggi merawang
Mari dibuat sri mahligai
Ahai.. ukiran batu
Janganlah abang berhati bimbang
Sri mahligai ahai..lah sayang
Jauhlah dibadan dari satu
Janganlah abang berhati bimbang
Sri mahligai ahai..lah sayang
Jauhlah dibadan dari satu
SRI MERSING
Guruh berbunyi aduhai kilat bersambut
Musafir harap turunlah hujan
Musafir harap turunlah hujan
Haus dan lapar jantung membakarlah jantung
Aduhai..
seteguklah air.. sayang
Seteguk air..
mohon berikan
Haus dan lapar jantung membakarlah jantung
Aduhai..
seteguklah air.. sayang
Seteguk air..
mohon berikan
SULAM SEMBILAN
Hendak ku sulam, sulam sembilan
Paras, sejengkal hatinya
Langkah mu tuan, permata intan
Cahya, tumpang cahayanya
Kalau tahu coraknya beranggi
Corak kasih, sujiku emaskan
Kalau mahu rasaku nak pergi
Rindu kelemasan
Semarak... (sulaman sembilan)
Pancaran memancar... (sulaman sembilan)
Dipuncak mahligai... (sulaman sembilan)
Di langit yang biru... (sulaman sembilan)
Bunga kembang, nan asalnya wangi
Kembang layu, tidak ku buang
Layu mekar, harumnya ke pagi
Buatmu seorang
Padaku, tegakkan tiang belayar
Padamu, kembangnya ditiup angin
Janji, ombaknya memecah pantai
Belayar menuju ke arah seribu
Pergiku bak guruh hilang suara
Pergimu bak air mengalir sepi
Janji, kata indah yang membara
Semarak kasih suci, bukannya mimpi
SURAT MERAH
(*)
Berdebar hati ini ketika kuterima
Sepucuk surat darimu oh kasih
Setelah kubuka ternyata surat merah
Sebagai pertanda putusnya cinta
(**)
Menjerit hati ini setelah kubaca
Selamat tinggal yang engkau tulisan
Sungguh tak kusangka kau tega nian
Betapa kecewa musnahlah harapan
Apakah salahku apakah dosaku
Sampai hatimu kasih kau hancurkan cinta
Seandainya dirimu telah rasa jemu
Atau dapat pengganti biarlah kurela
Akan kusimpan sebagai kenangan
Surat terakhir darimu sepucuk surat merah
TANJUNG BALAI
Tanjung Balai
Salah satu kota di Asahan
Menurut sejarah
Balai terletak di ujung tanjung
Dipinggir kotanya
Sungai mengalir
Titinya yang panjang
Lintasan nelayan
Menambah indah kota Asahan
Penduduknya ramah
Sopan santun tegur dan sapanya
Seolah-olah kita sudah
Berkenalan lama
Duhai adik
Jagalah nama kotamu ini
Jadikanlah ia
Agar menjadi kota yang sakti
TAKKAN KUKENANG
Asalkan kapas menjadi benang
Benang ditenun tentulah menjadi kain
Kasih dilepas jangan dikenang
Sudah menjadi hai lain siorang lain
Terbangnya jauh bagai siburung elang
Rasa tak mungkin nakku genggam
Sakitnya hati bila selalu kukenang
Datangnya benci dan hati jadi dendam
Jangan diharap nuri yang terbang
Bila rasanya tak mungkin sampai ditangan
Jangan diharap kasihnya orang
Bila hatinya selalu merasa enggan
Kubiar lepas takkan kuharap lagi
Menetas sudah kumenjaga
Kasih kulepas takkan mungkin kembali
Seiring doa dan air mata
TANJUNG KATUNG
Tanjung katung airnya biru
Tempat dara mencuci muka
Lagi sekampung hati ku rindu
Kononlah jauh di mata...
Asal kapas menjadi benang
Benang ditenun menjadi kain
Orang yang lepas jangan di kenang
Sudah menjadi si orang lain
Dua tiga kuda berlari
Manalah sama si kuda belang
Dua tiga dapat ku cari
Manalah sama adik seorang
Pisang Emas bawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh di bayar
Hutanglah budi dibawa mati
TANJUNG PURA
Delima buah delima
Dibawa kemedan deli
Apa yang hendak kukata
Kalaulah nasib ku ini
Jadi orang yang tak punya
Lalat pun takkan perduli
Mengapa abang keDeli
Kalaulah takkan kembali
Mengapa abang sesali
Kalaulah nasib begini 2X
Hai Medan ketanjung pura
Berlayar bulan puasa
Kalau memang tidak suka
Jangan diriku dihina
Memang akau tak berbangsa
Hanya milik yang kuasa
Janganlah ketanjung pura
Kalaulah tidak berniaga
Janganlah berburuk sangka
Percaya fitnah belaka
Biarlah daku berdosa
Kalau benar kumenghina
Terpaksa kutolak cinta
Oleh karena orang tua
TERATAI
Terpaut pandangku padamu teratai
Senyum simpulmu menyayu kalbu
Terpaut pandangku padamu teratai
Senyum simpulmu menyayu kalbu
Gerak daunmu lemah gemulai
Bagai melambai musafir lalu
Gerak daunmu lemah gemulai
Bagai melambai musafir lalu
Subur nian engkau teratai
Sesuai dengan bumi tumbuhmu
Subur nian engkau teratai
Sesuai dengan bumi tumbuh
Sungguh menarik wajahmu teratai
Engkau kupuja seumur hidupku
Sungguh menarik wajahmu teratai
Engkau kupuja seumur hidupku
TIGA MALAM
Tiga malam ku mencarimu
Tiga malam hatiku sunyi
Di manakah engkau sayang
Kuinginkan lekas kau datang
Tapi kini tak kutemui
Berangkatlah aku sendiri
Di medan bakti ketelah berjanji
Untuk kita berjumpa lagi
Kuingin izinmu sayang
Melepaskan aku berjuang
Relakan aku oh kasih
Membela nusa dan bangsa
Tiga malam ku mencari
Tiga malam hatiku sunyi
Di manakah engkau sayang
Ku inginkan lekas kau datang
TIMANG ANAK
(*)
Timang2 anakku ditimang
buah hati permatanya intan
Jangan nangis janganlah meradang
Cepat besar anakku sayang
Dodoi dodoi anakku sidodoi
Pejamkan mata mimpilah yang indah
Jangan engkau nangis dalam buainya
Buah hati ibunda seorang
(**)
Tepuk amai amai
Belalang kupu kupu
Anak cepatlah pandai
Dah besar jangan buat malu
Susu lemak manis
Santan kelapa muda
Sekolah sampai habis
Emak ayah pasti gembira
TUDUNG PERIUK
Tudung periuk 2X pandailah menari
Mainan anak 2X Putra Mahkota
Kain yang buruk 2X berikan kami
Untuk menyapu 2X si air mata
Kain yang buruk 2X berikan kami
Untuk menyapu 2X si air mata
Tudung periuk 2X pandailah berdendang
Pandai berdendang 2X lagu seberang
Barang yang buruk 2X tak 'kan dipandang
Dijual tidak 2X dibeli orang
Barang yang buruk 2X tak 'kan dipandang
Dijual tidak 2X dibeli orang
UMPAN JINAK
Madah berbunga alun suara
Terdengar merdu hanya dendangan 2X
Wajah yang indah ditatap saja
Hati yang satu digadai jangan 2X
Jangan tergoda bintang diawan
Kalau terbitnya disiang hari 2X
Jinak merpati makan ditangan
Jangan dikurung disangkar hati 2X
Seribu senyum seribu madah
Mungkin dikuntum racun yang bisa 2X
Kalau berkorban jiwa merana
Seribu sesal apa gunanya 2X
Merdu didengar indah dipandang
Awaslah umpan diair tenang 2X
Kasih dan budi bukan mainan
Tergadai hati jiwa tebusan 2X
WAK ALANG
Tadilah malam aku diundang
Diundang pesta nikah rumah wak alang
Tamu banyak yanga datang, Wargonyo jadi sonang
Duitnyo banyak... Tujuhlah uncang
Wak alang 2X kito undangan
Wak alang bilang, bilang padoku
Kalolah makan jgnlah malu2, Anggap rumah sendiri
Kalo kurang boleh tamboh lagi
Tapi jangan sampai... Tecokik nanti
Wak alang 2X kito undangan
Ikan asinnyo garing garing
Ado ayang adopulak daging
Nasi kulibas ompat piring
Aku sampai teguling guling
Sodap betul, lomak betul, Konyang betul
Meriah betul, Betul..betul..betul..betul..
Ikan kekek mak iloi iloi
Ikan gelamo mak ilai ilai
Badan gomuk macamlah botol
Porut konyang jadi temonong
Kami menyanyi hampir sampe pagi
Itupun karna lampunyo asek mati
Sampe dirumah sambut bini
Nafas berubah bau terasi
Pagi tadi lupo.. Menggosok gigi
Wak alang 2X.. lupo gogok gigi
Sampe dirumah kepalo poning
Rasonak tumbang mabuk tujuh keliling
Ketiak raso bau kepinding
Buka sepatu bau taik kucing
Badan tak mandi.. Baulah kambing..
Waka alang 2X udah bau kambing
Wak alang 2X aku merinding
ZAPIN BUDAK SEKARANG
Anak dara pergi mengaji
Pergi mengaji pakai selendang
Lagu lama kita warisi
Seni budaya tidakkan hilang
Lagu lama kita warisi
Seni budaya tidakkan hilang
Pantai mersing airnya biru
Anak nelayan menangkap ikan
Cara asing jangan ditiru
Budaya lama kita kekalkan
Cara asing jangan ditiru
Budaya lama kita kekalkan
(*)
Pak ketipung gendang dipukul
Iring lagu irama riang
Mari sama kita berkumpul
Dengar lagu sambil berdendang
Tak kitang tang gambus dipetik
Rentak lagu ikut menari
Ayo abang ayo hai adek
Mari sama kita bernyanyi
Buah cempedak masak dipagar
Ambilkan satu tolong jolokkan
Kami budak baru belajar
Kalaulah salah tolong tunjukkan
Kami budak baru belajar
Kalaulah salah tolong tunjukkan
Burung tempuah jauh bersarang
Atas kelapa dibawah padi
Hidup remaja jaman sekarang
Bebaslah jangan lupalah diri
Hidup remaja jaman sekarang
Bebaslah jangan lupalah diri
ZAPIN DELI
Zapin si zapin 2X.. Si zapin deli
Kaya si kaya 2X.. Tutur bahasa
Ramah si ramah 2X.. Ramah orangnya
Sekali datang 2X.. Terkenang kenang
Tuan dan Puan 2X.. Datang kemari
Suasana riang 2X.. Pastikan datang
Sekapur sirih 2X.. Dekatkan diri
Sajian kami 2X.. Si zapin deli
Sambil menari 2X.. senyum terkadang
Yang Patah hati 2X.. Jadilah senang
Hei.. hati yang sedih, hei.. datang kemari
Hei.. zapin deli, obatnya pasti
ZAPIN KASIH & BUDI
Kalau menembang 2X, sipohon jati
Papan dijawe dibelah belah 2X
Kalaulah hidup 2X, tidak berbudi
Umpama pohon tidak berbuah
Aduhai sayang tidak berbuah
Bunga selasih 2X, sibunga padi
Tumbuhlah mekar didalam taman 2X
Pertama kasih 2X, kedua budi
Yang mana satu nak kuturutkan
Aduhai sayang nak kuturutkan
Bungalah padi 2X, bunga kiambang
Buat kiasan ditaman bunga 2X
Buahlah hati 2X, kekasih orang
Hamba Menumpang gembira saja
Aduhai sayang gembira saja
Tenanglah tenang 2X, air dilaut
Hai sampan kolek mudik ketanjung 2X
Hati terkenang 2X, mulut menyebut
Budi yang baik saya nak junjung
Aduhai sayang saya nak junjung
ZAPIN NEGERI
Dulu bernama selat panjang
Banyak ditumbuh pohonlah sagu..Pohonlah sagu
Tempat singgah orang berlayar pergi berlayar
Dulu bernama bukit batu
Banyak berbukit sejarah lama.. sejarah lama
Tempat menuai semua rindu2 kenangan lama
(*)
Zapin bernama ..zapin negeri
Dengan zapin kita eratkan negeri
Mari saling berbagi hati
Semoga zapin kini menjadi hai penghibur hati
Kini bernama negeri duri
Berlalu lalang orang berniaga.. orang berniaga
Tempat menitip semua harap, orang merantau
Kini bernama hai bengkalis
Disitu tempat berpusat negeri.. berpusat negeri
Tempat menuai semua mimpi anak negeri
ZAPIN USIK MENGUSIK
(*)
Mari mari kita berseloka
Di majlis indah di mala mini
Hiburkanlah kedua mempelai
Yang bersanding berseri seri
Senyum pengantin di atas pelamin
Senyum penuh mengandungi erti
Kini hajat telah tercapai
Dirai menjadi suami isteri
Kami yang dating hanya mendoakan
Agar pengantin dipanjangkan jodoh
Kekal bahagia hingga akhir hayat
Hormat menghormat saling mengerti
Lagu bernama joget usik mengusik
Untuk hiburan kedua mempelai
Mari abang marilah cik adik
Kita doakan beramai ramai
ZIKIR KASIH
Tidurlah kasih tidurlah sayang
Aku dodoi nyanyikan lagu kasih
Lagu kasih
Ku martabatkan namamu puteri
Aku nandong nobatkan lagu kasih
Agar tidurmu kedamaian (kedamaian)
Kekasih (kekasih)
Dengarkan (dengarkan)
Alunan syahdu iramaku
Kekasih (kekasih)
Hayati (hayati)
Dalam tiap puri mimpi-mimpi
Di dodoi di dodoi 2X.. Aku dodoi lagu kasih
Di dodoi di dodoi 2X.. Zikir kasih
Di dodoi di dodoi 2X.. Aku dodoi lagu kasih
Di dodoi di dodoi 2X.. Zikir kasih
Pejamkan mata puteri jauhari
Syair indah puisi zikir kasih
Zikir kasih
Gurindam jiwa berbait rima
Usah gundah dulana kau kekasih
Laksana lena mengasyikkan (mengasyikkan)
Bagus sekali lirik lagunya
ReplyDeleteMantap bang
ReplyDeletewaptrick mp3
ReplyDeletegudang lagu
ReplyDeleteTempat download lagu paling mudah dan cepat:
ReplyDeleteDownload Lagu
Download Mp3
Lagu 123
Planetlagu
Waptrick
download mp3
ReplyDeletesm3ha
ReplyDeletex2download
bagishared
bagishared
mxtube
mxtube
bokep indo
bokep indo
bokep hd
bokep indo